presented by

SEJAUH MATA MEMANDANG X MULIH: KEMBALI BAIK

SHARE THIS
1.95K

Published by Sugar & Cream, Thursday 09 May 2024

Images courtesy of Sejauh Mata Memandang (SMM)

Introducing Various Ways to Repair Clothes

Apa yang Anda lakukan kalau pakaian ‘dedel’, robek, atau hanya sekadar kancingnya lepas? Membuangnya dan beli pakaian baru, karena dianggap sudah ‘tidak layak pakai’ lagi? Please, change your mindset to throw away clothes that are ‘only slightly damaged’, because the solution is that you can ‘beautify’ these clothes in the right way!

Anda bisa mereparasi pakaian yang dianggap tidak berguna lagi menjadi tampil lebih unik. Selain mendukung kampanye ramah lingkungan dan juga meminimalisir pembuangan limbah pakaian. How?

Sejauh Mata Memandang menginiasi  “Kembali Baik”, sebuah program reparasi pakaian yang bekerja sama dengan Mulih. Hal ini sebagai  komitmen SMM dalam mendorong praktik konsumsi yang bertanggung jawab. Bertepatan dengan Fashion Revolution Week 2024 yang diinisiasi oleh organisasi non profit global Fashion Revolution, acara ”reparasi pakaian” ini diisi  dengan kegiatan edukasi seperti Ngobrol Santai, Belajar Bersama Mulih, dan Kreasi Sulaman Sejauh Ini, sebuah layanan pembaharuan pakaian yang didukung oleh produsen mesin jahit Brother Indonesia.

Kimberly Lintungan, Chitra Subyakto, Suzanne Sarah, dan Bev Tan

Fashion Revolution Week, sebuah annual campaign untuk memperingati runtuhnya pabrik Rana Plaza  berlangsung dari 15 hingga 24 April 2024, menandai sepuluh tahun Revolusi Mode. Dan, “Kembali Baik”, diadakan sebagai bagian dari Mend in Public Day, tema global Fashion Revolution Week tahun ini.

Presented by Zipblind

“Kami melihat bahwa kolaborasi dapat menjadi kunci untuk menyampaikan pesan-pesan yang kami rasa penting, dan perbaikan pakaian bisa menjadi pilihan bagus untuk menghidupkan kembali pakaian yang sudah lama ada, karena memungkinkan kita mengekspresikan perasaan dan menghargai nilai harta benda kita”, ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang.

 “Dengan mengasah keterampilan dasar menjahit dan memperbaiki pakaian lama kita, kita juga turut berkontribusi untuk bumi dan lingkungan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan menjahit dan memperbaiki pakaian lama, serta berkontribusi terhadap lingkungan. Metode perbaikan yang sederhana dan dapat diterapkan secara langsung sangatlah penting. Mulih dapat membantu perbaikan yang sulit. Tujuan kedepannya adalah menormalisasi perbaikan dan penggantian pakaian, menjadikannya pilihan utama sebelum membeli pakaian baru atau membuang limbah tekstil,” tambah Bev Tan, Co-Founder dari Mulih.

SMM dan Mulih juga turut didukung oleh produsen mesin jahit Brother Indonesia dalam menghadirkan pengalaman pembaruan dan personalisasi pakaian bagi para pengunjung. Saat acara berlangsung, pengunjung bisa datang dan membawa pakaian karya SMM untuk dibordir dengan desain bordir ikon ayam SMM dan emblem abjad nama secara cuma-cuma. Dan mereka berharap proses reparasi pakaian menjadi alternatif yang populer bagi para pecinta fashion Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kreativitas dan menciptakan nuansa baru pada pakaian yang sudah lama dimiliki.

“Memperbaiki pakaian dapat memperpanjang umurnya, menghemat uang, dan mengurangi dampak terhadap lingkungan. Ini mempromosikan praktik mode yang bertanggung jawab dan sirkular, tidak hanya mengenakan pakaian lama tetapi juga memperkenalkan cerita baru”, tutup Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif dari Sejauh Mata Memandang.

Coulisse | INKZipblind & VF