ROH PRESENTS “O”, A SOLO EXHIBITION BY BAGUS PANDEGA
Published by Sugar & Cream, Thursday 02 May 2024
Images courtesy of ROH
From March 13 – April 28, 2024
ROH mempersembahkan ‘〇’, pameran tunggal dari Bagus Pandega (l. 1985, Bandung, Indonesia), untuk kedua kalinya bersama galeri ini sejak tahun 2016. Pameran ini juga diperkaya dengan essay yang ditulis oleh kritikus seni Harry Burke.
Presented by Melandas Indonesia
Pada pameran ini, Pandega mengeksplorasi energi, sumber daya, dan biofeedback melalui siklus karya, baik yang baru maupun yang lampau. Kekaryaan multidisiplin Pandega mengacaukan sistem mekanis dan industrial demi menawarkan cara-cara alternatif berhubungan dengan teknologi. Instalasi multimedia sang seniman seringkali menampilkan cahaya dan suara, ditandai oleh semangat keingintahuan dan swakarya, yang menawarkan eksplorasi halus terhadap bahan daur ulang dan ekonomi sirkuler. Tersusun oleh konsep-konsep yang saling terkait, karya-karya 〇 menggambarkan interaksi manusia dengan semua jaringan digital, hingga absurditas dari penghancuran ekosistem demi melindungi logam-logam komersial. Tanaman berinteraksi melalui biofeedback dan berkolaborasi dalam banyak karya seni di 〇 sebagai refleksi nyata terhubungnya alam dan teknologi.
Elemen oksigen dan nikel adalah fokus utama dari seumlah karya terbaru Pandega pada pameran ini. Hyperpnea Green (2024), sebuah karya instalasi yang mengubah udara menjadi oksigen murni, tergantung pada langit-langit Galeri Orange milik ROH. Dalam semangat yang sama, Nio (2024) menampilkan video yang mengetengahkan nickel electroplating atau penepuhan nikel. Bijih nikel berputar pada pedestal dalam instalasi Attenuation Coefficient dan Exponential Attenuation (2024), di mana objek dipindai secara 3D untuk menghasilkan video yang ditransmisikan ke dalam tampilan video. Pada Hyperpnea Green, Sansevieria, atau lebih akrab dikenal sebagai tanaman lidah mertua, mengatur aliran udara melalui interaksi biofeedback. Dengan metode yang sama, dalam Ocularflux//1 dan Ocularflux//2 (2024), tanaman bertindak sebagai saklar yang menentukan video yang akan ditampilkan pada layar. Pada A Diasporic Mythology (2021), kumpulan tanaman teh lokal yang menciptakan impuls listrik biofeedback, menghasilkan karya musik kinetik yang spontan.
Sepanjang 〇, materi dan ide bergerak dalam aliran melingkar. Secara harfiah, rangkaian informasi yang berjalan melalui papan sirkuit adalah fondasi dari hampir setiap karya di 〇. Pameran itu sendiri bertindak sebagai satu karya seni yang saling berhubungan, dengan sistem udara dan pencahayaan galeri yang telah dimanipulasi secara kreatif oleh seniman.
“Judul pameran ini—yang dapat diucapkan sebagai ‘lingkaran’, menguatkan poin ini. Seperti banyak instalasi yang dipamerkan, simbol ini berbentuk lingkaran, tanpa awal atau akhir. Demikian pula, tidak ada awal atau akhir dalam berhubungan. Ini adalah koan, sebuah provokasi, yang 〇 berikan kepada kita.” — Harry Burke. 〇 dibuka untuk umum dari 13 Maret hingga 28 April 2024. Pantau situs resmi galeri www. rohprojects.net dan akun Instagram
@rohprojects untuk informasi mengenai waktu operasional dan pengumuman program publik. Hubungi info@ rohprojects.net untuk informasi lebih lanjut. (text by Harry Burke)
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreJFW 2025 OPENING PARADE ''Kain Nusantara''
Jakarta Fashion Week 2025 kicked off with a vibrant "Kain Nusantara" fashion parade, showcasing designs and brands using wastra fabrics, in line with the...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more