A RENOVATED PROJECT – WILLIS RESIDENCE BY MICHAEL LAUW STUDIO
Published by Sugar & Cream, Friday 16 July 2021
Text by Dinda Bestari, Photograph by Hans Havilah Song
Timeless, Serene, Modern, Livable, and Luxurious
Desainer muda berprestasi yang dari kecil selalu menyukai yang berhubungan dengan arts, musics, history of arts, and design, awalnya tidak kepikiran untuk menjadi desainer. Sampai akhirnya ia memutuskan jurusan desain interior saat kuliah, dan ia langsung jatuh cinta. Michael Lauw sebelumnya tidak bisa menggambar, namun hal ini dijadikan sebuah tantangan besar untuknya. Terutama di saat awal -awal ia menekuni dunia desain interior ini. Michael pun tidak menyerah dan justru ia semakin ingin belajar banyak serta lebih menyelami dunia ini.
Dan, ia pun berhasil mendirikan studio desainnya sendiri pada 2015. Michael Lauw Studio, mengambil nama Michael Lauw sendiri. Ia ingin membuat ‘his own studio with his name’, karena menurutnya selain mudah diingat, namun juga memiliki “certain flare”. Ia juga menginginkan bahwa desain-desain mereka itu memiliki “warna” dan karakter yang terpancar dari jenama Michael Lauw Studio yang berbasis di Surabaya.
Michael Lauw
Banyak proyek-proyek yang telah dilakukan oleh studio ini, namun salah satu yang menarik adalah proyek renovasi sebuah hunian yang berada di Malang, Jawa Timur. Klien untuk proyek renovasi rumah ini merupakan pasangan berumur dan mereka mempercayakan sepenuhnya pada Michael Lauw Studio untuk prosesnya.
Presented by Interni Cipta Selaras
Dengan luas bangunan sebesar 1000 meter persegi, dan bukan bangunan baru, Michael dan tim berupaya untuk membuat kesan lebih modern pada hunian ini. Selaras dengan filosofi desain studio ini yang Livable Luxury, yang kemudian diinterpretasikan ke dalam desain interior rumah tersebut. Tidak hanya mewah, tetapi harus enak dan nyaman ditinggali oleh para penghuninya. Konsep interior yang diinginkan Michael adalah suasana serene dan timeless namun tetap berkesan modern.
Proyek renovasi rumah dua lantai, dengan ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, dapur, enam kamar tidur, lima kamar mandi, serta karaoke room ini berlangsung kurang lebih satu setengah tahun. Dengan mengambil gaya desain American Modern, ia berusaha untuk membawa gaya desain American Transitional Interior, lalu dipadu padankan dengan furnitur-furnitur modern, yang tidak terlalu banyak ukiran, sehingga membuat hunian ini tidak terkesan vintage.
Karena layout existing rumah sebelumnya merupakan rumah bergaya klasik, Michael dan tim tetap mempertahankan sebagian elemen yang tidak diubah seperti tangga putar, dan flooring. Beberapa penyesuaian dilakukan agar tampilan keseluruhan yang sempurna, demi membuat hunian ini tetap terlihat modern dan timeless. Untuk skema warna, mereka banyak menggunakan warna netral seperti off-white, dan sedikit sentuhan kayu serta aksen warna-warna segar yang hangat, untuk menciptakan suasana homey. Dan semua lighting design, ceiling design, serta custom furniture didesain oleh Michael Lauw Studio , sedangkan karya-karya seni di rumah ini merupakan hasil ‘’hunting’’ bersama klien dan Michael.
Yang menarik adalah pengerjaan wall panel accent, Michael dan tim banyak menggunakan material duco dan padded. Terutama di bagian kamar tidur, demi menciptakan vibe “nyaman” agar penghuni betah di kamar. Sedangkan untuk ruang keluarga terdapat kombinasi unik batu onyx sebagai accent wall, karena klien menginginkan sentuhan batu onyx di rumah itu.
Bagi Michael, ruang keluarga menjadi area favoritnya. Awalnya area ruang keluarga ini berorientasi pada area TV yang menghadap ke arah meja makan, sehingga area makan terasa kecil, karena rancang desain arsitek sebelumnya. Kemudian Michael memutuskan untuk mengubah orientasi area TV ke arah seberang taman, dan menciptakan layout seating baru menjadikan ruang terasa luas namun tetap terkesan megah.
Building Area: 1000 meter persegi
Interior Designer: Michael Lauw Studio
Principal Designer: Michael Lauw
Designer in Charge: Evelyna Andriani
Furniture: Graha Interieur, Sierra Furniture
Wallpaper: Saga
Flooring: BNB Marble
Built-in & Other Loose Furniture: Sierra Furniture, Graha Interieur
Pendant Light : Lightvolution, Nobl Lighting
Chandelier: Lightvolution, Nobl Lighting
Standing Lamp: Lightvolution, Nobl Lighting
Table Lamp: Lightvolution, Nobl Lighting
Accessories: Michael Lauw Studio Collection
Decorative Metal Work: Sierra Furniture
Loose Carpet: Artisan Rugs
Curtain & Blind: Saga
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more