Text by Ruben William, Photography by Merwin Adenan.
Larut di antara koleksi antik dan kontemporer, sebuah pencapaian kualitas hidup yang penuh passiontergurat dari sebuah apartemen artsy di Hong Kong.
Jauh dari kesan minimalis yang jamak lahir dari kedinamisan kota metropolitan, gaya hunian vertikal tiga kamar seluas sekitar 100m2 yang berlokasi di tengah ingar-bingar kawasan Kowloon ini tampil paralel dengan energi yang mengalir di kota Hong Kong yang padat. Terletak di lantai 12, apartemen ini seolah berpijak di antara masa lalu dan masa kini. Masa lalu ditandai dengan sejumlah koleksi antik yang langka, layaknya patung Budha Gandhara asal Afganistan, Tibet, Kamboja, dan Burma. Sementara elemen masa kini tersirat dari furnitur dan pendekatan interior yang diaplikasikan. Beberapa koleksi lukisan kontemporer dari seniman asal Cina dan karya fotografi edisi terbatas dari fotografer kenamaan dunia pun membaur di antaranya.
“Saya lebih menyukai gagasan tanpa batas. Penggabungan masa lalu dan masa kini, timur dan barat. Itu semua selalu terlihat menarik untuk saya,” jelas sang pemilik mengenai gaya interior tempat tinggalnya. Hunian vertikal ini telah direnovasi sebelum ditempati. Langit-langit, dapur, kamar tidur, dan kamar mandi mungil tidak luput dari sentuhan kreatif dalam proses renovasi. Di tengah bathroom, terdapat sebuah bathtub yang berfungsi ganda sebagai tempat shower sekaligus jacuzzi kreasi Philippe Starck.
Namun, yang menjadi highlight dari hunian ini tak lain ialah area living room, di mana ragam koleksi mengisi hampir setiap sudut ruang, meja, kabinet, hingga lantai kayu. Memperlihatkan intimasi sang pemilik dengan ragam koleksinya, hunian ini merupakan oase di tengah kejenuhan akan lingkup terbatas khas kota urban yang penuh sesak.