presented by

MUSEUM MACAN PRESENTS POSE

SHARE THIS
3.01K

Published by Sugar & Cream, Friday 20 May 2022

Image courtesy of Museum Macan

Museum Macan : 30 April – 18 September 2022

Museum MACAN today announces POSE, an exhibition which takes  the name of a painting by S. Sudjojono, from 1975.

POSE presents a critical observation of the spectacle of social class, the leisurely pursuits of elites influenced by shifting state power, market connectivity, and consumer culture. Included are a number of historically important works from the collection of Museum Seni Rupa dan Keramik, including Maka lahirlah angkatan 66 (1966) by S. Sudjojono. This work relates to the student protests that occured in 1966, which also marked the birth of the New Order era. As well as Tulisan Putih (1972) by A.D Pirous, one of the winners of the Indonesian painting exhibition in 1974, which was marked by the protest of Desember Hitam (Black December) and the rise of The Indonesian New Art Movement (GSRB).

This is the first collaboration between Museum MACAN and the Museum Seni Rupa dan Keramik (The Museum of Fine Arts and Ceramics, Jakarta). Where two organisations have undertaken collection research to explore the social histories attached to important modern artists, and embarked on this initiative to share this important knowledge and understanding to the Jakarta public. Highlights include the pairing of two works by S. Sudjojono, which depicts the Indonesian art scene in the 1970s. Pose (1975) is presented alongside High Level (1970) from the collection of The Museum of Fine Arts and Ceramics, Jakarta. These works portrayed the Indonesian art scene, including artists, art critics, gallerists, and collectors as a way to illustrate the societal changes in Indonesia after the establishment of the New Order and its focus on economic and political stability.

The exhibition also includes other works from the Museum MACAN Collection by artists who have keenly observed social shifts and societal change, from Japan, China, the United States, and Britain, and presents works by A. D. Pirous, Ahmad Sadali, But Muchtar, Damien Hirst, David LaChapelle, I Nyoman Masriadi, Jeff Koons, Keith Haring, Liu Ye, Richard Prince, S. Sudjojono, Srihadi Soedarsono, Takashi Murakami, Tang Zhi Gang, Wang Guangyi, Wang Xin, Yue Minjun, dan Yoshitomo Nara.


Presented by Interni Cipta Selaras

Aaron Seeto, Director, Museum MACAN said: “We are proud to be able to work with the Museum Seni Rupa dan Keramik on this first, important collaboration. The ability to uncover the stories of artists and the times that they live in, is one of the important functions of an art museum. Through institutional collaboration, we can strengthen this research and share it broadly with the public. I am looking forward to the conversations and debates that this exhibition will spark through the pairing of works from both our collections, and hope that cooperation and collaboration across public and private museums continues, this will in turn, encourage the public to continue to appreciate the cultural assets that can be found in this city.”

Iwan Hendry Wardhana, Head of Jakarta Tourism and Culture Office, said: “We are glad to support the POSE exhibition in Museum MACAN and we hope the cooperation will continue in the future. Jakarta Tourism and Culture Office would also like to welcome any initiative from other institutions to collaborate in creating an exhibition together.”

Sri Kusumawati, Head of Art Museum Management Unit, Agency of Culture, DKI Jakarta Province, said: We would like to congratulate Museum MACAN for the POSE exhibition, which will be open for the public from 30 April until 18 September 2022. The Fine Arts and Ceramics Museum Jakarta is fully supporting the exhibition by lending three of the museum’s collection: Maka lahirlah angkatan 66 (1966) karya S. SudjojonoHigh Level (1970) karya S. Sudjojono, dan Tulisan Putih (1972) karya A.D Pirous. We hope this exhibition will encourage our society’s appreciation towards Indonesian maestro paintings.”

The exhibition is presented in collaboration with the Museum of Fine Arts and Ceramics with the support of the Friends of Jakarta Museum Foundation (Yayasan Mitra Museum Jakarta). (Museum Macan)

Image courtesy of Museum Macan

Museum Macan : 30 April – 18 September 2022

Museum MACAN hari ini mengumumkan POSE, sebuah pameran yang diambil dari judul lukisan S. Sudjojono dari tahun 1975.

POSE menampilkan pengamatan kritis atas pergelaran kelas sosial, tuntutan akan kenyamanan hidup dari golongan elite akibat pergeseran kuasa negara, keterhubungan pasar, dan budaya konsumerisme. Sejumlah karya bersejarah yang penting dari koleksi Museum Seni Rupa Keramik (MSRK) turut ditampilkan dalam pameran ini, termasuk Maka lahirlah angkatan 66 (1966) karya S. Sudjojono. Karya ini berkaitan dengan demonstrasi mahasiswa yang menandai lahirnya masa Orde Baru. Pameran ini juga menampilkan Tulisan Putih (1972) karya A. D. Pirous, salah satu pemenang pameran besar seni lukis Indonesia pada tahun 1974, yang menandai peristiwa ‘Desember Hitam’ dan awal mula Gerakan Seni Rupa Baru.

Pameran ini merupakan kolaborasi pertama antara Museum MACAN dan Museum Seni Rupa dan Keramik (MSRK), Jakarta. Kedua institusi telah melakukan pembacaan atas koleksi masing-masing, untuk mengkaji sejarah sosial yang bertautan dengan para perupa modern terkemuka. Bertolak dari inisiatif ini, POSE ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman yang penting untuk masyarakat di Jakarta. Karya yang disorot dalam pameran ini di antaranya adalah sepasang karya S. Sudjojono yang menggambarkan medan seni rupa Indonesia pada tahun 1970-an. Pose (1975) ditampilkan disandingkan dengan High Level (1970) dari koleksi milik Museum Seni Rupa dan Keramik (MSRK), Jakarta. Karya-karya ini menggambarkan medan seni rupa Indonesia yang menyertakan perupa, kritikus seni, pemilik galeri, dan kolektor sebagai pintu masuk untuk menggambarkan perubahan sosial di Indonesia pada awal masa Orde Baru, yang berfokus pada stabilitas ekonomi dan politik

POSE juga menampilkan sejumlah karya dari koleksi Museum MACAN oleh perupa yang mengamati perubahan dan pergeseran sosial di masyarakat; dari Jepang, Cina, Amerika Serikat, dan Britania Raya, serta menampilkan karya dari A. D. Pirous, Ahmad Sadali, But Muchtar, Damien Hirst, David LaChapelle, I Nyoman Masriadi, Jeff Koons, Keith Haring, Liu Ye, Richard Prince, S. Sudjojono, Srihadi Soedarsono, Takashi Murakami, Tang Zhi Gang, Wang Guangyi, Wang Xin, Yue Minjun, dan Yoshitomo Nara.


Presented by Interni Cipta Selaras

Aaron Seeto, Direktur, Museum MACAN berkata: “Kami bangga dapat bekerja sama dengan Museum Seni Rupa dan Keramik (MSRK) dalam kolaborasi penting yang pertama ini. Kepiawaian mengungkap kisah dari para perupa dan masa kehidupan mereka, adalah satu satu fungsi penting sebuah museum seni. Melalui kolaborasi institusional, kami dapat memperkuat studi semacam ini dan membagikan hasilnya secara luas kepada publik. Saya sangat menantikan perbincangan dan diskusi yang akan dipantik oleh pameran ini, melalui pertemuan karya koleksi kedua institusi. dami juga berharap kerja sama dan kolaborasi antara museum pemerintah dan swasta dapat berlanjut, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk terus mengapresiasi kekayaan budaya yang dapat ditemukan di kota ini.”

Iwan Hendry Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, berkata: “Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta mendukung penuh terselenggaranya pameran POSE di Museum MACAN, semoga kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut di masa yang akan datang. Kami juga menyambut baik inisiatif kerja sama dari berbagai instansi lain untuk dapat berkolaborasi membuat pameran bersama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.”

Sri Kusumawati, Kepala Unit Pengelola Museum Seni DKI Jakarta, mengatakan: “Unit Pengelola Museum Seni mengucapkan selamat dan sukses kepada Museum MACAN atas terselenggaranya POSE yang diselenggarakan tanggal 30 April-18 September 2022. Museum Seni Rupa dan Keramik (MSRK) mendukung penuh kegiatan ini dengan meminjamkan 3 (tiga) buah karya koleksi kami, yaitu Maka lahirlah angkatan 66 (1966) karya S. SudjojonoHigh Level (1970) karya S. Sudjojono, dan Tulisan Putih (1972) karya A.D Pirous. Semoga pameran ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap karya maestro pelukis Indonesia.”

Pameran ini diselenggarakan bekerja sama dengan Museum Seni Rupa dan Keramik (MSRK) dengan dukungan Yayasan Mitra Museum Jakarta. (MUSEUM MACAN)

Coulisse | INKZipblind & VF