presented by

MERDI SIHOMBING PRESENTS THE FLYING CLOTH

SHARE THIS
318

Published by Sugar & Cream, Wednesday 04 December 2024

Images courtesy of Merdi Sihombing and Museum Nasional Indonesia

For Indonesia to Become the Center of Indigenous Fashion

Museum Nasional Indonesia menjadi tuan rumah pameran The Flying Cloth, sebuah perayaan atas komitmen 25 tahun desainer tekstil dan fashion, Merdi Sihombing dalam melestarikan budaya lokal dan menerapkan prinsip keberlanjutan dalam industri mode. Pameran yang dipersembahkan oleh Kementerian Kebudayaan, Indonesian Heritage Agency, dan Museum Nasional Indonesia ini berlangsung hingga 24 November 2024.

The Flying Cloth adalah penanda penting dalam perjalanan saya, sebuah titik di mana segala pelajaran dan cerita dari komunitas-komunitas yang saya temui terjalin menjadi satu. Setiap kain, motif, dan warna yang ada di sini bukan hanya hasil kreativitas, tetapi warisan yang kami pelihara dan hargai bersama. Dalam setiap lembar kain yang ditampilkan, ada cerita tentang pelestarian, kebanggaan budaya, dan upaya untuk menghadirkan fashion yang tidak merusak alam,” ujar Merdi Sihombing.

Dari Mentawai, Sumatra Barat hingga Wamena, Papua, bersama Yayasan Merdi Sihombing dan Eco Fesyen Indonesia, Merdi menggali dan membawa warisan leluhur ke dalam karya-karya kontemporer yang tetap menghormati nilai budaya. Bagi Merdi, tak sekadar 25 tahun perjalanan karir, ia juga merasakan ikatan emosional bersama para pengrajin dan perempuan di desa-desa terpencil.

Presented by Som Santoso

Koleksi Merdi yang menonjolkan tekstil dan keberlanjutan Wastra Nusantara telah dipamerkan di berbagai acara mode bergengsi seperti New York Fashion Week dan London Fashion Week. Karya-karyanya telah meraih apresiasi global yang signifikan, memamerkan kekuatan kreativitas dan relevansi budaya lokal di kancah fashion internasional.

Kekayaan budaya Indonesia dan beragamnya masyarakat adat memiliki potensi besar untuk menjadi pusat mode. Setiap suku memiliki warisan seni tekstil dan seni dekoratif yang unik, yang dapat diperkenalkan ke dunia. Dengan keahlian lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi dan visi untuk fashion berkelanjutan, Indonesia dapat merayakan keragaman budayanya dan menjadi pusat ekspor fashion yang berbasis pada nilai-nilai lokal. Merdi percaya langkah ini tidak hanya tentang industri dan estetika, tetapi juga tentang membawa identitas dan kebanggaan budaya Indonesia ke tingkat global, mengajak dunia untuk menghargai dan memahami nilai-nilai luhur mode asli Indonesia.

Bersama  sentuhan artistik dari Heri Pemad sebagai art director dan Ignatia Nilu sebagai kurator, The Flying Cloth mempersembahkan perjalanan kreatif Merdi Sihombing dalam wujud yang memukau, lengkap dengan sajian visual, auditif, diorama, dan interaktif.

Pameran The Flying Cloth menampilkan koleksi wastra yang terbuat dari kain tradisional dari berbagai daerah nusantara, memadukan benang, pewarna alam, tenun, bordir, songket, dan teknik manik-manik dengan sentuhan budaya. Instalasi ini menampilkan elemen simbolis dan material unik, yang mencerminkan keindahan masing-masing daerah. Presentasi fotografi menampilkan motif, sementara programnya memadukan mode, teknologi media, seni pertunjukan, seni tradisional, dan seni yang dapat dikenakan. Pameran ini juga menawarkan lokakarya, seminar, dan diskusi kreatif untuk mengedukasi masyarakat tentang mode berkelanjutan.

Coulisse | INKZipblind & VF