MEL AHYAR ANNUAL SHOW 2023: KULTULIBRASI
Published by Sugar & Cream, Thursday 07 September 2023
Images courtesy of Mel Ahyar
Lestarinya wastra tradisional Indonesia.
Mel Ahyar, kembali menunjukkan konsistensinya dalam melestarikan wastra nusantara dengan menggelar peragaan busana bertajuk “Kultulibrasi”. Kultulibrasi sendiri merupakan wujud kreativitas Mel dalam mengabadikan kekayaan budaya lewat fesyen yang dibalut kain-kain nusantara. Ide-ide kreatif Mel tersebut dituangkan dalam 75 looks terbagi menjadi 3 sequence yang dipamerkan pada annual show di City Hall, PIM 3, pada 10 Agustus 2023 lalu.
Sequence pertama dibuka oleh koleksi RIKURIKU dari HAPPA dan XY yang menampilkan passion maskulinitas ukiran kayu suku Asmat. Ragam busana dalam palet earth tone hadir dengan pewarna alami seperti hitam arang, putih bubuk cangkang kerang, dan merah tanah. Beberapa dress, jaket, poco, dan coat tampil menawan dengan motif garis-garis flora dan fauna layaknya ukiran kayu.
Presented by Melandas Indonesia
Sequence selanjutnya menampilkan koleksi Mel Ahyar ARCHIPELAGO yang mengusung tiga wastra khas Nusantara, yaitu batik gedog Tuban “Onomatope”, tapis Lampung “Mulang Tiuh”, dan Medan “as The Melting Pot”. Untuk batik gedok, Mel memerlukan waktu hingga 2 bulan mulai dari penanaman kapas hingga menjadi kain utuh yang ditenun. Mel juga melakukan modifikasi pada kain batik gedok yang biasa terlihat pada aksesori rumah tangga menjadi material untuk busana.
Simak finale Mel Ahyar Archipelago di sini
Sedangkan pada bagian “Mulang Tiuh”, Mel mengadopsi teknik tapis dan sulam Lampung di atas kain modern seperti wol, silk organza, sifon, dan katun. Mel bahkan memercayakan teknik ini dikerjakan langsung oleh pengrajin lokal. Sementara itu pada koleksi “Medan as The Melting Pot”, Mel menghadirkan motif bordir Istana Mainun, becak motor, teratai mandala, dan ikon kota Medan lainnya dalam warna-warna cerah.
Sequence terakhir ditutup oleh koleksi Mel Ahyar Fall/Winter 2023-2024 yang dipengaruhi gaya busana tahun 1940 hingga 2000an dengan potongan volume yang tegas, geometris, dan asimetris. Koleksi ini terlihat berfokus pada banyak elemen detail, seperti detail bunga 3D dari mika, sulaman tangan, sulam usus, tapis, serta efek dari bunga yang diawetkan. Pada peragaan busana tahunan ini, Mel Ahyar sukses menunjukkan bahwa wastra Indonesia adalah akulturasi majemuk dari banyak budaya unik dan indah yang wajib dilestarikan. (FE)
Simak ‘Kultulibrasi” finale dari Mel Ahyar Fall/Winter 2023-2024 di sini
Simak cuplikan koleksi pria Mel Ahyar (Embracing Twisted Beauty) di sini
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more