Houses of Style and Inspiration
presented by

A House of de Gournay Director Hannah Cecil Gurney and Her Family

6.86K

Text by Farida Esti, Photography by Douglas Friedman.


Thursday 11 June 2020

Hannah Cecil Gurney’s home turn into an ideal canvas on which she could create a colorful dreamy house.

Rasanya tidak akan pernah bosan memasuki rumah bergaya era Victorian di Battersea, London ini. Dinding pada tiap ruangan dihiasi wallpaper cantik nan mewah, membuat hunian ini lebih dinamis dan fun. Ialah Hannah Cecil Gurney dan sang suami, Edward Harden, yang beruntung dapat memiliki dan menghuni rumah tersebut. Tanpa dibantu oleh desainer, Hannah mendesain interior seluruh rumah dengan menggunakan hand painted wallpaper dari de Gournay. Hannah sendiri merupakan anak dari Claud Cecil Gurney, pendiri perusahaan wallpaper ternama di Inggris, de Gournay. Tak heran jika rumah Hannah bak galeri yang memanjang karya wallpaper terbaik dari de Gourney.

Coco Chanel
Flora

Ukuran rumah yang cukup besar didesain sekreatif mungkin agar dapat menjadi “playground” bagi anak-anak Hannah dan Edward, yaitu George serta si kembar Oscar dan Scarlette. Ditambah dengan kehadiran dua anjing besar mereka, Jiminy dan Gyda, rumah Hannah terasa semakin meriah. Hunian tiga lantai ini terdiri dari dua kamar tidur, dua kamar mandi, nursery room, ruang belajar, ruang keluarga, kamar mandi tamu, ruang besar untuk menggambar di lantai bawah, open plan kitchen, serta ruang makan. Ruang-ruang tersebut dilapisi oleh wallpaper de Gourney dengan desain lukis dan sulam buatan tangan.

Moiré


Presented by Interni Cipta Selaras

Entrance hall bernuansa sutra dan metalik akan menuntun Anda menuju ruang keluarga dengan gaya Victorian yang khas. Di sana terdapat sofa de Gournay berlapis beludru sutera warna biru yang menjadi tempat Hannah menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis email. Jendela melengkung yang langsung menghadap ke arah Selatan, menjadi celah masuknya cahaya yang menyinari wallpaper coklat beraksen apricot. Desain wallpaper ini terinspirasi oleh coromandel screen Coco Chanel dan akan nampak sangat mewah di sore hari.

Askew
Askew

Open plan kitchen serta ruang makan dikelilingi oleh wallpaper berpola Sans Soucis yang disulam tangan menggunakan benang sutra warna custom, seperti mauve, beetroot, dan hijau. Alas meja berlapis marmer dipadankan dengan kabinet warna beetroot serta kursi hijau nampak selaras dengan wallpaper Sans Soucis. Masuk ke kamar mandi utama, Anda akan disambut oleh kawanan flamingo warna pink berlatar lanskap eksotis dengan sentuhan warna kuning. Wallpaper Flamingo ini berdampingan dengan lantai custom dari Mosaic del Sur serta fitur hardware dari Catchpole & Rye.

Flamingo
Flamingo
Early Views of India | Promenade

Sementara itu kamar tidur utama diselimuti wallpaper sutera Askew berwarna blush yang dibuat oleh Claud pada tahun 1980-an. Selama 40 tahun wallpaper antik ini tersimpan di dalam studio lukis mereka, karena Claud kurang menyukai warnanya. Namun mengutip quote Yotam Ottolenghi, ‘one man’s trash is another man’s treasure’, wallpaper Askew justru menjadi salah satu wallpaper favorit Hannah. Perpaduan warna merah muda, coral, dan oranye pada wallpaper Askew dipadankan dengan tempat tidur besar, footstool, dan lampu porselen yang seluruhnya merupakan produk de Gournay.

Sans Soucis
Sans Soucis

Beralih ke kamar tidur anak, Hannah mendekorasinya dengan wallpaper yang terinspirasi dari alam, seperti gambar jerapah, kerang, bunga, dan juga kura-kura. Hannah ingin dekorasi tersebut memancing imajinasi anak-anaknya, dan saat memasuki kamar ini akan terasa seolah sedang memasuki buku cerita dongeng atau dunia magic. “Saya ingin mendesain rumah agar dapat dinikmati oleh seluruh keluarga, yang penuh warna, imajinatif, dan energizing,” kata Hannah, dan kini, rumah impiannya itu sudah terwujud.

Underwater
Underwater