Text by Hermawan Kurnianto, Photography by Sefval Mogalana.
Estetika spasial yang begitu terorkestrasi dengan apik, berujung pada sensasi menikmati kenyamanan yang paripurna. Demikianlah impresi yang terpancar kuat dari hunian yang dirancang oleh arsitek Ginanjar Ramdhani dari GReATstudio ini.
Konsep arsitektur modern dengan sentuhan detail bernuansa industrial mendasari sekaligus menjadi jiwa dari rancangan rumah ini. Pada bagian fasad, kesan ramah tampak ditonjolkan dengan atap teras yang ditinggikan hingga masuk ke area dalam rumah.
Bukaan jendela juga dimaksimalkan dengan mempertimbangkan letak hunian yang menghadap arah utara dan selatan, yang memungkinkan sinar matahari menerobos masuk secara leluasa selama satu hari penuh. Untuk menyiasati massa bangunan yang cukup tebal, maka pada area-area dimana sinar matahari tidak dapat masuk, yaitu sisi barat (area living dan makan) dan bagian tengah rumah (koridor kamar tidur), ditambahkan dengan skylight.
Dalam hal pembagian dan penataan ruang, pemilik hunian memberikan arahan berdasarkan ketentuan feng shui. Kendati demikian, soal aplikasi desain arsitektur, sang pemilik mempercayakan sepenuhnya kepada Ginanjar. “Hal yang paling menyenangkan dalam proses perancangan rumah ini adalah ketika saya dihadapkan pada batasan-batasan feng shui, yang justru memicu saya untuk membuat desain yang tidak lazim,” ungkap sang arsitek. Hasilnya adalah ruang hunian yang mampu melakukan dialog antara bagian dalam dan luar, juga antara lantai bawah dan atas.
Menelusuri interior rumah ini, tidak sulit untuk menemukan elemen yang menyita perhatian, yang tidak lain adalah batu bata. Material ini tidak hanya menjadi bagian integral dari rancangan rumah, tetapi juga seolah menjadi benang merah dari keseluruhan estetika hunian. “Saya menginginkan karakter yang bagus dan kuat secara visual untuk memperkuat konsep ruang komunal yang dibuat secara double volume, dimana ruangan ini merupakan inti hunian yang menghubungkan ruang bawah dan atas,” papar Ginanjar mengenai pertimbangannya untuk menggunakan batu bata.
Langkah yang diterapkan Ginanjar pun membuahkan hasil yang cemerlang. Tekstur dan warna yang berpendar dari dinding batu bata sangat peka dalam merespon cahaya alami maupun buatan, sehingga memberikan efek bayangan menarik yang memperkaya visual ruangan. Kehangatan yang menjalar dari tekstur maupun warna batu bata juga seakan menjadi penyeimbang garis arsitektur yang terkesan dingin. Aspek interior turut disemarakkan oleh keberadaan rangkaian furnitur; sofa Cellini, furnitur custom, dan sebagian furnitur lainnya dari Ikea.