presented by

Hotel Indonesia Kempinski Jakarta presents Kalā

SHARE THIS
3.50K

Published by Sugar & Cream, Friday 16 August 2019

Text by Dinda Bestari, images courtesy of Hotel Indonesia Kempinski Jakarta

Where Legends Are MadeCapturing Indonesian Artistry

Hotel Indonesia telah menjadi ikon penuh sejarah sejak dulu. Setelah menjadi saksi kesuksesan  acara “Welcoming Back  Asian Games” dan “The Glory of Palembang” pada Agustus 2018 lalu dan kini sebagai perayaan 57 tahun berdirinya Hotel Indonesia, Hotel Indonesia Kempinski Jakarta membangkitkan kembali semangat keberagaman seni Indonesia melalui acara yang bertajuk  Kalā – Capturing Indonesian Artistry, mulai 5 –  20 Agustus 2019, termasuk Pertunjukan Wayang, Pameran Museum, Tur Sejarah Hotel & Tur Museum, “Rasā” – Sajian Hidangan Cita Rasa Otentik dan Tradisional, serta menjadi penutup acara pagelaran busana dari perancang berbakat yang sedang bersinar saat ini, Sapto Djojokartiko. Pameran megah ini menampilkan koleksi dari Museum Wayang, Museum Tekstil & Museum Seni Rupa dan Keramik yang diselenggarakan di Lobby Utama Hotel dan Restoran Signatures Nirwana.

Appreciation for YMMJ, Saptodjojokartiko, dan Museum Seni Jakarta

“Kami menyambut baik kerjasama dengan Hotel Indonesia Kempinski Jakarta dalam penyelenggaraan acara ini. Yang kami harapkan dapat menjadi sebuah tempat edukasi dan sebuah representasi sebagian kecil dari berbagai macam warisan koleksi dan budaya dari museum-museum di Jakarta. Kami percaya bahwa pelestarian budaya Indonesia merupakan tugas seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi dari niat untuk memberikan apresiasi, YMMJ hadir untuk mengajak siapapun dengan latar belakang apapun, terutama peminat dunia seni demi menjadi bagian dari gerakan dan visi besar ini. Dan kami berharap ke depannya museum-museum di bawah naungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menjadi pusat informasi yang inspiratif bagi masyarakat dan juga wisatawan lokal maupaun mancanegara,” seperti dijelaskan oleh Catharina Widjaja, Ketua dari Yayasan Mitra Museum Jakarta.

Black Rooms with Wayang from India, China & Malaysia at Museum Exhibition


Presented by Coulisse

“Sebagai hotel yang menjadi bagian dari sebuah warisan budaya, kami sangat bangga mengadakan acara Kalā, di mana kami menghadirkan tamu kami dan juga khalayak untuk lebih dekat mengenal kekayaan dari seni pertunjukan Indonesia dan pemahaman lebih mendalam terhadap warisan budaya dan sejarah bangsa,” tambah Sjefke Jansen, General Manager dari Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.

Human Size Wayang Golek from Museum at Museum Exhibition

Untuk menambah acara ini lebih semarak, diadakan Tur Sejarah Hotel & Tur Museum mulai dari 6 – 20 Agustus. Para tamu akan dibawa mengunjungi lorong waktu kembali ke tahun 1962 pada waktu Hotel Indonesia pertama kali diresmikan oleh Presiden Indonesia yang pertama,  Ir. Soekarno. Benda-benda warisan dari periode tersebut termasuk gunting yang digunakan oleh Presiden Soekarno pada saat acara peresmian pengguntingan pita di pada 5 Agustus 1962 menjadi salah satu aset yang dipamerkan. Kunjungan ketiga museum yang berada di area Kota Tua ini  merupakan salah satu agenda yang ditonjolkan dari kegiatan Tur Sejarah Hotel & Tur Museum.

Historical Journey – Hotel Indonesia

Pertunjukan wayang tradisional dengan sentuhan seni kontemporer yang bertajuk, “Natya Vidya” yang membawa para seniman Kota Solo di bawah arahan Wayang Suket Indonesia, akan dipentaskan di Ramayana Terrace disalah satu malam selama acara berlangsung. Daftar undangan termasuk para Duta Besar Negara Asing akan diundang untuk menikmati malam budaya ini.

Patehan Tea Ritual at Museum Exhibition

Untuk penutup dan acara puncak dari Kalā, akan diadakan pagelaran busanan memukau dari pagelaran dari SaptoDjojokartiko yang mempersembahkan koleksi terbaru untuk Spring/Summer 2020 pada 20 Agustus yang dinamakan “Wisik”, di Bali Room yang legendaris di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta. Koleksi SaptoDjojokartiko ini terinspirasi dari pertunjukan klasik khas Indonesia wayang kulit, dengan menonjolkan eksistensi kreativitasnya yang selalu menghargai kesederhanaan dan detail-detail menarik namun terlihat mewah.

Rasa – Old Time Angkringan & Authentic Local Cuisine at Signatures Nirwana

“Saya adalah pribadi yang sangat mengapresiasi seni secara menyeluruh. Indonesia adalah bagian dari diri saya dan sungguh suatu kehormatan untuk bersama dengan Hotel Indonesia Kempinski mempersembahkan koleksi terbaru saya yang lagi-lagi diilhami oleh elemen budaya dan tradisional yang disertai dengan insterpretasi modern. Harapan saya kedepannya,sebagai masyarakat Indonesia kita dapat selalu melestarikan dan mengapresiasi budaya negara kita sendiri,” ujar SaptoDjojokartiko.

Rasa – Old Time Angkringan & Authentic Local Cuisine at Signatures Nirwana

Coulisse | INKZipblind & VF