GIVENCHY FALL/WINTER 2023 MEN’S READY-TO-WEAR SHOW
Published by Sugar & Cream, Tuesday 14 February 2023
Images courtesy of Givenchy
Re-evaluates and Re-values The Archetypes of Menswear
Fall/Winter 2023 Menswear Collection Givenchy 2023 berlangsung di dalam ’kotak putih’ murni, sebagai awal dari panggung untuk arahan baru bagi Creative Director, Matthew M. Williams. Dengan latar belakang lagu dari musisi indie-rock Inggris yang hip, Bakar, pada saat fashion show yang berlangsung 18 Januari 2033 pukul 14.30 di Paris, Williams merefleksikan hubungan pribadinya dengan pakaian sebagai cara untuk menegaskan masa depan baru pakaian pria Givenchy; dan masa depan yang berfokus pada peningkatan canon jenama pakaian pria klasik secara drastis.
Fashion show dimulai dengan koleksi empat jas serba hitam yang dibuat dengan tepat di sebuah studio haute couture, yet left unhemmed at the seams — a subtle yet tense keinginan dari Williams untuk membalikkan tradisi. Jas haute couture sebagai outer yang di dalamnya body-hugging black turtleneck knit, serta sepatu bot dan sarung tangan yang sama gelapnya, hampir memberikan ilusi catsuit pria sebagai lapisan dasarnya, yang menambah kesan sensual pada tailoring yang dibuat dengan detail. Ketika fashion show, ide dari body-conscious tailoring ditinggalkan untuk gaya setelan yang tampaknya paling sesuai dengan koleksi khas Matthew M. Williams; sangat kebesaran. Williams telah menjadi ahli dalam menciptakan blazer oversized yang indah; cukup besar sehingga terlihat keren walaupun di dalamnya hanya t-shirt. Namun cukup formal dalam konstruksinya sehingga terlihat pintar. Dualitas antara dua ekstrem tailoring, menunjukkan jangkauan yang dimiliki Williams sebagai seorang desainer, sebuah flex yang hadir di sepanjang keseluruhan pertunjukan.
Dengan bentuk paling klasik yang dibangun dengan cara yang paling tinggi, sebelum kemudian ke semua sub-genre pakaian maskulin kontemporer dengan tetap mempertahankan siluet yang disiplin, Matthew M. Williams koleksi yang paling kohesif dan menarik dari masa jabatannya di Givenchy sejauh ini. Sama seperti para couturier mengurangi lalu membangun kembali protokol standar penjahitan menjadi versi eksperimental baru—celana tanpa jahitan samping, pinggul mengambang—Williams membongkar lalu membangun kembali berbagai elemen pakaian pria menjadi lemari pakaian sistemik yang ditentukan siluet. Proses ini diilustrasikan dan ditekankan oleh treatment of the fabrics yang didekonstruksi/ direkonstruksi, dari tartan wool hingga marled jersey, yang menggemakan teknik tradisional Jepang.
Presented by Coulisse | INK
Teknik ini memicu studi tentang volume yang keluar – out of the box – dalam tampilan berlapis untuk mencapai efek maksimal dari ide tersebut. Mereka dibuat dengan cropped sweatshirts atau ‘ditarik rapat’ di atas lapisan jerseys yang oversized untuk menentukan siluet yang elegan.
Williams ahli dalam memadukan formal dengan kasual, jadi tidak mengherankan jika koleksi musim ini menunjukkan hal itu. Ada beberapa potongan yang berkesan, seperti jaket bulu magenta dan mantel puffer metalik. Koleksi musim ini menekankan palet warna yang lebih monokromatik, dengan percikan warna pink, hijau, dan ungu yang cerah. Business definitely meets playful in this year’s collection!
Melalui tekstur baru dan menarik hingga petualangan dalam layering untuk memperluas ide tentang pakaian pria; Williams mengambil risiko yang terbayar, dan masa depan yang menarik bagi “keluarga” Givenchy.

NEW PARAÍSO BLUE CHAMPAGNE TUMBLERS FROM SIEGER BY FÜRSTENBERG
This autumn, SIEGER by FÜRSTENBERG celebrates with their two new Paraso Blue Champagne Tumblers as an ode to the beauty of nature in beautiful subtle...
read more
FRESH HOTEL BY PAOLA NAVONE IN ATHENS WITH A WONDROUS NEW LOOK
In conjunction with famous Italian interior designer Paola Navone's Otto studio, Fresh Hotel in Athens unveils a dramatic enlargement and new looks by...
read more
GIORGETTI‘S 2023 NOVELTIES FOR DINING AREA
Discover Giorgetti’s 2023 novelties for the dining area: an elevated functionality and style for your ultimate dining room.
read more
ANDRÉS REISINGER AND ALBA DE LA FUENTE PRESENT THE CRYSTAL RESIDENCE
Andrés Reisinger and Alba de la Fuente present The Crystal Residence which exceeds expectations by merging nature's endless beauty with the meticulous...
read more
A Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read more
Thomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more