GERVASONI: PREVIEW AT SALONE DEL MOBILE.MILANO 2022
Published by Sugar & Cream, Friday 13 May 2022
Images courtesy of Gervasoni
Special Workmanship of Gervasoni’s Fabrics
For the first time, architects and designers from different backgrounds collaborated with Gervasoni to create a magical collection that adds a captivating catalog to the world of indoor and outdoor furniture! Riset terus-menerus yang bertujuan untuk mengusulkan solusi yang paling cocok demi kenyamanan kontemporer mengarahkan jenama untuk bereksperimen dengan cara terbaru melalui memberikan bentuk pada alam semesta domestiknya. Dan ditentukan oleh perhatian terhadap detail serta pengerjaan inovatif yang menjadi alat ekspresif.
Salah satu berita besar di 2022 ini, adalah pembukaan ruang pameran penting seluas lebih dari 700 meter persegi di Via Spartaco di Milan. Showroom terbaru Gervasoni akan menjadi tempat presentasi koleksi outdoor baru akan dikonsentrasikan dengan produk Federica Biasi, Chiara Andreatti, Elena Sanguankeo, Gabriele dan Oscar Buratti, serta Paola Navone. Elemen indoor terbaru oleh David Lopez Quincoces, Federica Biasi, Federico Peri, dan Cristina Celestino juga akan hadir di showroom, mereka akan menjadi protagonis di pameran di stand besar yang tata letaknya telah dikuratori oleh Ferruccio Laviani.
Dan, Gervasoni memperlihatkan tiga produk terbaru untuk ajang akbar Salone del Mobile.Milano 2022 bulan Juni 2022 nanti, dengan tiga desainer ternama menggarap produk terbaru Gervasoni.
Diantaranya, untuk koleksi indoor terbaru, desainer David Lopez Quincoces mendesain Saia, sofa yang lahir dari cita-cita klasik yang ditafsirkan ulang dalam ‘kunci’ kontemporer. Ditentukan oleh garis lembut dan seimbang, nama Saia, yang berarti “rok” dalam bahasa Portugis, menggambarkan ciri khasnya: penutup yang dapat dilepas yang jatuh ringan dan elegan ke tanah dan melekat pada struktur sofa. Dirancang dengan sambungan yang cerdas, tone on tone atau tampilan kontras, menentukan bentuk. Sofa elegan dan serbaguna ini, cocok untuk mendefinisikan lingkungan yang berbeda satu sama lain, Saia yang mengingatkan kita akan keanggunan dan manisnya sosok wanita, diterjemahkan dalam desain sandaran tangan dengan sedikit lengkungan ke bawah yang ‘mengundang’ Anda untuk merasakan kehangatan seperti ‘dipeluk’ serta diselimuti oleh kenyamanan maksimal.
Saia, David Lopez Quincoces
Sementara itu, koleksi terbaru untuk outdoor yang terinspirasi dari sentuhan oriental dan juga eksotis, Federica Biasi merancang sofa modular dan rocking chair yang unik dinamakan Hashi. Secara harfiah “sumpit” dalam bahasa Jepang, Hashi dimulai dari sebuah sistem dengan struktur minimal yang kaku, mengingatkan kita pada instrumen oriental dari mana ia mengambil nama koleksinya. Semua itu untuk menghidupkan produk yang dicirikan oleh pertemuan gaya, rasa, dan budaya yang berbeda, dalam dialog dinamis antara dua dunia.
Hashi, Federica Biasi
Modul sofa yang berbeda, dapat disesuaikan dengan banyak situasi dan kebutuhan, dibuat nyaman berkat bantalan kursi dari busa poliuretan berkepadatan variabel dan serat poliester yang dilapisi dengan kanvas poliester luar ruangan dan bagian bawah yang dapat menyerap keringat, memiliki struktur alas dan rangka sandaran dari baja yang dirawat untuk penggunaan di outdoor. Keunikan Hashi terletak pada penggunaan bahan teknis Accardi Outdoor Jacquard yang membungkus dan menyelubungi elemen kayu iroko di bagian bawah dan atas. Material kain tahan air, ringan, serta berkelanjutan dibuat detail oleh penenun pengrajin, Accardi Outdoor Jacquard menciptakan pola bertekstur yang menyatu secara harmonis dengan struktur kayu dengan penampang tidak beraturan, sekali lagi menonjolkan referensi ke Japonisme dan tradisi kerajinan lokal.
Presented by Coulisse | INK
Koleksi Hashi Rocking Chair dilengkapi dengan struktur iroko dan rangka baja untu penggunaan outdoor. Kursi ini juga dilapisi dengan kain Accardi, untuk memberi seluruh koleksi rasa masa lalu, mimpi, ‘undangan’ untuk relaksasi dan keramahan.
Hashi Rocking Chair, Federica Biasi
Sedangkan, Gabriele dan Oscar Buratti merancang koleksi Flair: dalam bentuk sofa modular yang membuka pintu ke produk informal dalam penggunaannya, lembut pada lekukan dan pada saat yang sama terkontrol dalam desainnya. Sebuah sistem tempat duduk yang terdiri dari pouf besar yang dapat digabungkan secara bebas untuk membuat komposisi baru setiap saat.
Flair, Gabriele & Oscar Buratti
Untuk pertama kalinya, Gervasoni menawarkan sofa outdoor modular dengan mekanisme yang dicirikan oleh sandaran dengan engsel ganda yang dapat dilipat secara manual, satu per satu untuk setiap kursi, dan dilapisi dengan kain luar ruangan berlapis dengan detail jahitan overlock. Flair mampu menggabungkan bagian mekanis yang terdiri dari tali dan engsel yang dipelajari dengan cermat di setiap detail fungsional dan estetika, dengan bagian tekstil, yang dirancang untuk menonjolkan pengerjaan khusus kain Gervasoni, dan kemudahannya untuk tidak dilapisi untuk menutupi setiap komponen seperti setelan jas. (DB)
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more