presented by

FUGUKU TAMPIL DI COTERIE NEW YORK

SHARE THIS
2.13K

Published by Sugar & Cream, Monday 30 September 2024

Images courtesy of Fuguku

Bersama BRI dan Indonesia Fashion Forward Siap Tampilkan Way of Water di Indonesia Pavilion

Fuguku kembali mengangkat nama Indonesia di ajang trade show fashion berskala internasional. Kali ini Fuguku tampil di Coterie Show di New York City, AS, pada 22 – 24 September. Sebelumnya Fuguku telah tampil di ajang serupa yaitu Premiere Classe di Paris. Berita baik ini disampaikan oleh tim Fuguku bertepatan dengan gelaran media luncheon di Baku, sebuah restoran yang menyajikan hidangan Asia di kawasan SCBD Jakarta.

Savira Lavinia (CEO & founder of FUGUKU), Andarina Sumarno, Silvy Agustina (BRI), Jessa Prawidya S (Lifestyle Ismaya Group)

Dalam media luncheon ini hadir Savira Lavinia, CEO dan founder yang juga sosok kreatif di balik desain ready-to-wear serta aksesori Fuguku, terutama Fugu bag, the it-bag yang telah meraih popularitas berkat desain inovatif serta cerita pemberdayaan komunitas di latar belakangnya.

Savira mengatakan bahwa pada kesempatan trade show kali ini di Coterie New York, Fuguku akan menghadirkan koleksi terbaru yaitu Way of Water, dengan inspirasi dari alam kosmis yang penuh fantasi, kaya akan warna-warna berani dan bentuk organik.

Way of Water mengekspresikan imajinasi pengembaraan ke angkasa luar, di mana warna-warna cerah tertuang pada bentuk-bentuk organik sebagai cerminan dari hutan yang asri hingga lautan yang menyimpan keindahan misterius,” ujar Savira.

Tema Way of Water tersebut lantas tertuang pada desain busana berciri khas tiga dimensional berkat teknik pembuatan inovatif yang merupakan pengembangan dari metode pengolahan kain tie-dye. Koleksi ready-to-wear antara lain terdiri dari outerwear, celana, dress, dan aksesori yang tercipta dari perkawinan antara sumber inspirasi Way of Water dengan teknik pembuatan inovatif khas Fuguku. Tak terkecuali tas Fugu yang kini telah semakin kaya akan warna dan varian, antara lain dengan terciptanya Fugu shell bag.

Sejauh ini, Fuguku mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen: merek ini mencapai sales growth sebesar 680 persen year-on-year pada Agustus 2024. Seiring dengan itu, merek ini menambah kapasitas produksi sebesar 340 persen year-on-year pada Agustus 2024. Keberhasilan ini dapat dicapai berkat dukungan yang kuat dari tim promosi, branding, marketing dan distribusi Fuguku.

Berkat keberhasilannya ini, Fuguku juga berhasil menciptakan dampak sosial yang positif melalui bisnisnya. Sebagai contoh, sebagai sebuah bisnis yang semua pendirinya adalah perempuan, kini 90 persen dari para pengrajin Fuguku adalah perempuan, yang dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui kemitraan dengan merek lokal ini. Fuguku juga memiliki ruangan kerja khusus untuk para staf difabel. Jenama ini juga memiliki beberapa pengrajin lansia yang ingin tetap aktif di usia senja, serta para penyintas stroke yang menggunakan kegiatan merajut sebagai bentuk terapi motorik halus.

Presented by Som Santoso

Bergandengan tangan dengan BRI, Indonesia Fashion Forward, dan Baku
Bicara soal koleksi Fuguku tak lepas dari kiprah pemberdayaan yang juga dilakoninya, melibatkan komunitas pengrajin rumahan di beberapa kawasan di Jabodetabek. Konsistensi Fuguku dalam pemberdayaan komunitas inilah yang telah mempersatukan jenama tersebut dengan program Brilianpreneur besutan Bank Rakyat Indonesia dan program Indonesia Fashion Forward (IFF) – Jakarta Fashion Week untuk keberangkatannya ke Coterie.

Silvy Agustia, Assistant Vice President Value Chain & Assets Product Development Division, BRI, menyampaikan bahwa pihaknya menyadari bahwa sebagai sebuah subsektor ekonomi kreatif, industri fashion memiliki potensi ekonomi yang besar. Ia mengutip data Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa kontribusi ekspor industri fashion terhadap ekspor ekonomi kreatif selalu lebih dari 50 persen setiap tahun, lebih tinggi daripada subsektor ekonomi kreatif lainnya.

Sementara itu, data dari kementerian yang sama mengungkapkan bahwa pada tahun 2022 subsektor fashion masih menjadi andalan ekspor ekonomi kreatif Indonesia dengan nilai kontribusi sebesar 61.6 persen, diikuti subsektor kriya sebesar 30.95 persen dan subsektor kuliner sebesar 6.76 persen.

Secara khusus, BRI memandang Fuguku sebagai merek yang unik karena dampak sosial yang diciptakannya di ranah lingkungan (mengurangi limbah tekstil dan menggunakan produk plastik daur ulang), juga menciptakan ripple effect secara ekonomi dengan melibatkan banyak ibu rumah tangga sebagai pengrajin.

Fuguku memberdayakan ibu rumah tangga untuk menghidupi keluarga dan komunitas mereka. Mereka dapat bekerja menggunakan alat yang dibuat dan diciptakan oleh Fuguku dari rumah. Dengan demikian meskipun dari rumah, mereka tetap dapat produktif dan menghadapi berbagai tantangan sosial yang ada,” ujar Silvy.

“Saya berharap para pelaku usaha fashion khususnya Fuguku dapat mendunia dengan produk khas Indonesia dan dapat mengenalkan produk-produk fashion Indonesia sehingga dapat meningkatkan ekspor ekonomi kreatif Indonesia menjadi lebih meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” lanjutnya.

Svida Alisjahbana, Chairman Jakarta Fashion Week dan penggagas program Indonesia Fashion Forward (IFF), menjelaskan bahwa pihaknya merekomendasikan Fuguku sebagai mitra BRI di Coterie karena desainnya yang unik.

Fuguku menghadirkan tradisi teknik jumputan ke dalam kehidupan sehari-hari, baik melalui aksesori seperti tas dan dompet maupun produk-produk pakaian mereka. Mereka memadukan teknik jumputan yang diwariskan selama berabad-abad di Yogyakarta, Solo, Palembang, dan berbagai wilayah Indonesia dengan palet warna kontemporer. Jika dahulu jumputan digunakan untuk kain dan selendang, Fuguku mengadaptasi pola-pola tersebut untuk gaya hidup modern. Mereka berani menggunakan warna-warna tegas, menjadikannya tampilan yang kontemporer dan edgy,” jelas Svida.

Svida menambahkan bahwa karakter edgy ini membuat Fuguku patut diperhitungkan dan berharap jenama tersebut sukses di New York.

Bukan sekadar kebetulan, debut media luncheon Fuguku bertempat di BAKU, outlet F&B terbaru besutan Ismaya Group. Jessa Prawidya Setiabudi, Interim Marketing Director Lifestyle, Ismaya Group, mengatakan bahwa sebagai sebuah perusahaan lokal dengan visi go international, pihaknya sangat antusias mendukung jenama lokal berprestasi seperti Fuguku untuk tampil di panggung dunia.

Kami sungguh bangga akan pencapaian Fuguku yang menghadirkan sentuhan inovatif pada teknik pembuatan wastra tradisional. Langkah ini sejalan dengan nilai-nilai Ismaya Group yang juga selalu mengedepankan inovasi dan standar internasional dalam berbagai produknya,” jelas Jessa.

Terletak di dalam pusat perbelanjaan Electronic City di area strategis Sudirman Central Business District (SCBD), BAKU adalah sebuah restoran yang menawarkan sajian Asia modern kreasi Chef Wiem Kahyang Isha.

Sajian di BAKU terinspirasi oleh street food Asia, yang kemudian dikemas mengikuti gaya adiboga untuk menghadirkan pengalaman bersantap yang istimewa namun familiar dan mengundang nostalgia.

Setelah usai mengikuti Coterie New York, Fuguku akan tampil untuk kedua kalinya di Premiere Classe Paris, sebuah trade show yang merupakan bagian dari Paris Fashion Week, yang akan diadakan dari 28-30 September. Keikutsertaan ini semakin mengukuhkan nama Fuguku sebagai merek fashion Indonesia yang berusaha gigih untuk go international.

Coulisse | INKZipblind & VF