ARTJOG MMXXI Arts in Common – Time (to) Wonder, Jogja National Museum 8 Juli – 31 Agustus 2021
Published by Sugar & Cream, Wednesday 07 July 2021
Text by LAdija T. Dewi, image courtesy of LAdija T. Dewi
Press Confrence : 28 Juni 2021
Temu Media ARTJOG MMXXI Diadakan daring dan luring pada 28 Juni 2021.
ARTJOG telah menggelar Press Conference yang dilakukan secara hybrid daring dan luring. PressCon yang diselenggarakan di Speakizzi, Pulang Ke Uttara ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membatasi kehadiran jumlah awak media serta mewajibkan awak media untuk membawa bukti negatif tes covid 19 atau melaksanakan tes covid di lokasi.
Bersama awak media yang ditemui melalui zoom maupun secara langsung di Pulang Ke Uttara, segenap tim ARTJOG menyampaikan pengumuman gelaran ARTJOG 2021 terkait dengan bingkai kuratorial, seniman peserta, program penyerta dan kolaborasi dengan mitra pendukung. Dibuka oleh Heri Pemad (Direktur ARTJOG) dan Wawan Dalbo (Pemilik Pulang Ke Uttara), disampaikan bahwa penyelenggaraan ARTJOG di masa pandemi bukan bermaksud untuk melawan arus. SItuasi penyelenggaraan di tahun kedua pandemi yang dihadapi semakin berat namun membuat tim panitia merasa semakin semangat dan tertantang, bukan dalam artian menantang kondisi namun saling menyemangati untuk tetap bergerak. Belajar dari pengalaman ARTJOG Resilience yang diadakan pada tahun pertama pandemi (2020), ARTJOG ingin tetap konsisten memberikan kontribusi dengan menyediakan ruang presentasi untuk eksplorasi artistik para seniman.
Wawan Dalbo (Kiri, Pemilik Pulang Ke Uttara bersama Heri Pemad (Kanan, Direktur ARTJOG).
“Selama mampu, ARTJOG harus tetap hadir untuk masyarakat meskipun diselenggarakan di tengah berbagai keterbatasan.” ujar Heri Pemad.
Meski di tengah keterbatasan, ARTJOG mendapatkan dukungan dari berbagai pihak demi terwujudnya festival seni tahunan ini, salah satunya dari Pulang Ke Uttara. Festival tahunan seni rupa ARTJOG dengan tajuk Time (to) Wonder akan kembali hadir di Jogja National Museum pada 8 Juli hingga 31 Agustus 2021. Namun untuk sementara waktu, mengikuti instruksi PPKM Darurat, ARTJOG akan diselenggarakan secara daring sampai menunggu situasi membaik. Simak beberapa catatan yang penting diketahui dalam penyelenggaraan ARTJOG tahun ini :
Bingkai Kuratorial dan Seniman Peserta
Kiri ke kanan: Sirin Farid Stevy, Ignatia Nilu, dan Jompet Kuswidananto.
Time (to) Wonder adalah tajuk yang dipilih untuk penyelenggaraan ARTJOG MMXXI dan telah dicanangkan sejak 2018. Melanjutkan edisi kedua dari pameran arts in common, edisi tahun ini mengangkat ihwal waktu sebagai konsep kunci. Melibatkan karya-karya dari 41 seniman Indonesia baik individu maupun kelompok. Konsep waktu sebagai kata kunci dalam bingkai kuratorial ini adalah menyoal yang abadi sepanjang peradaban.
Tim Kurator yang terdiri dari Agung Hujatnika Jenong – yang hadir secara virtual-, Ignatia Nilu dan Bambang Toko Witjaksono mengungkapkan bingkai kuratorial ini diambil dari latar ungkapan-ungkapan keseharian seperti “waktu tak mungkin berulang”, “bergerak bagai panah” “adalah uang” dan lain sebagainya menunjukkan pentingnya waktu dalam hidup manusia. Serta mengenai lapisan warisan ingatan akan sejarah masa lalu yang terekam dalam memori seniman.
Pada gelaran tahun ini, ARTJOG mengundang Jompet Kuswidananto (Yogyakarta) sebagai artist commission work. Sedikit bocoran, karya yang akan ditampilkan Jompet berwujud instalasi yang akan mengingatkan pengunjung pada cakrawala sebuah pantai. Karya instalasi lainnya yang akan dihadirkan di antaranya adalah karya Sirin Farid Stevy yang berkolaborasi dengan ayahnya, Asto Puaso (Yogyakarta) serta satu lagi adalah Agung Kurniawan (Yogyakarta). Kedua karya tersebut mengambil latar ingatan dari peristiwa sejarah kelam 1965. Selain ketiga seniman tersebut, masih terdapat banyak seniman dengan karya multidisiplin lainnya seperti Nur Ahmad Widyasena, Suvi Wahyudianto, Duta Hardono, Lintang Radittya, dst.
Selain seniman undangan, ARTJOG juga kembali dengan tradisi kuratorial untuk melakukan seleksi panggilan terbuka pemilihan seniman. Melalui bingkai kuratorial yang diusung, seperti yang disampaikan Bambang Toko Witjaksono, sebagian besar seniman terpilih merespon acuan kuratorial tersebut dengan perspektif tidak hanya waktu pada masa lalu namun juga proyeksi akan waktu masa depan.
Rangkaian Program Penyerta
Pameran yang akan diselenggarakan selama 55 hari tersebut juga akan menghadirkan beberapa rangkaian program penyerta, yaitu Program Edukasi (Exhibition Tour dan Meet the Artist), Young Artist Award adalah bentuk penghargaan kepada seniman muda, Expanded ARTJOG yang masih akan menghadirkan realita disebalik siasat pengelolaan festival seni, dan Performance Week yakni program pertunjukan akhir pekan yang akan menampilkan beragam suguhan karya seperti musik, teater dan performance art.
Selain itu, ARTJOG juga masih akan hadir dengan program ARTCARE sebagai bentuk wujud kontribusi seniman dan pegiat seni bagi solidaritas kemanusiaan, khususnya di tengah masa pandemi ini untuk dapat memberikan dampak yang lebih luas pada ekosistem seni. Seperti yang dapat dilihat dalam laman akun instagram ARTJOG, distribusi penyaluran bantuan pada ARTCARE di tahun sebelumnya ini dilakukan melalui kerjasama dengan komunitas-komunitas seni di Yogyakarta. Harapannya, perpanjangan tangan melalui komunitas-komunitas seni ini, bantuan dapat tepat sasaran sesuai dengan kondisi pegiat seni yang membutuhkan.
Kolaborasi dengan Mitra Pendukung
Selama kurun waktu penyelenggaraan ARTJOG terdapat istilah “Lebaran Seni Rupa”. Karena dalam rentang kurun waktu tersebut, biasanya akan terdapat banyak kegiatan seni baik itu pameran atau pertunjukan yang digelar oleh pegiat seni lainnya. Euforia ini sudah terjadi sejak lama, dikarenakan setiap kali diselenggarakan, ARTJOG dapat mengundang atensi dari banyak penikmat seni dari seluruh penjuru kota maupun negara untuk berkunjung ke Yogyakarta. Tentu saja hal ini terjadi sebelum di masa Pandemi Covid 19.
Tidak ingin kehilangan semangat kolaborasi di masa pandemi, ARTJOG dengan dukungan Dinas Kebudayaan DIY masih akan bekerja sama dengan Jogja Art Weeks (JAW) untuk meluncurkan agenda publikasi bersama dan Special Project atau bantuan fasilitasi pameran bagi seniman muda Indonesia. Program yang diproyeksikan untuk seniman muda ini juga salah satu upaya untuk dapat memberikan kesempatan bagi seniman muda dalam menapaki karir dalam ekosistem seni, dikarenakan program ini dilaksanakan secara terbuka dengan ketentuan pengajuan proposal.
ARTJOG MMXXI akan resmi dibuka pada 8 Juli 2021 Namun mengingat situasi pandemi saat ini, ARTJOG masih akan menimbang aturan kunjungan sesuai dengan arahan kebijakan pemerintah. Dengan demikian ARTJOG memutuskan hingga tanggal 20 Juli (masa berakhirnya PPKM Darurat), ARTJOG akan dilaksanakan secara daring terlebih dahulu.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more