presented by

ARCH:ID HELD AGAIN IN COLLABORATION BETWEEN ARCHITECTS AND RELATED INDUSTRIES

SHARE THIS
2.73K

Published by Sugar & Cream, Friday 05 May 2023

Images courtesy of ARCH:ID

“Identitas?”

Architects and design enthusiasts will be delighted by this show, as the largest architecture festival in Indonesia returns! Kehadiran ARCH:ID yang paling ditunggu, telah diselenggarakan pada 16 – 19 Maret 2023 lalu di ICE BSD bertema ”Identitas?”. ARCH:ID merupakan trade event arsitektur yang diorganisir oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerjasama dengan PT CIS Exhibition.

ARCH:ID menjadi wadah bagi para arsitek dan desainer dengan pemangku industri konstruksi serta industri terkait lainnya di Indonesia saling berdialog dan berkolaborasi. Dalam hal ini IAI sebagai  organisasi profesi arsitek di Indonesia memiliki peran penting dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuan arsitek profesional seiring kemajuan teknologi agar mampu bersaing dan diakui secara Internasional.

ARCH:ID merupakan wadah bagi para place maker untuk bertemu, saling menjalin serta membina  jejaring, dan sebuah ruang dimana stakeholder arsitektur Indonesia dari hulu ke hilir membangun bersama-sama arsitektur sebagai bagian dari peradaban. Pada penyelenggaraan yang ketiga, ARCH:ID menjadi festival arsitektur yang dinantikan di Indonesia karena dikeas dengan program menarik serta momentum terbaik bagi kalangan arsitek dari seluruh Indonesia dan industru terkait untuk berkolaborasi,” ucap Georgius Budi Yulianto Ketua Umum IAI.

Pada ARCH:ID 2023 sekaligus seri ke-tiga perhelatan ini, tim kuratorial Wendy Djuhara, Maria Rosantina, dan Andy Rahman mengajak para arsitek dan pelaku industri terkait untuk memodifikasi dan membangun kembali identitas kita dalam arsitektur, tentunya tidak memiliki satu jawaban atau definisi, dan bisa saja muncul sudut pandang dan paradigma yang berbeda.

”Di Indonesia sendiri, dalam upaya membangun ibukota baru dan daerah-daerah lainnya, kita perlu menggali lebih dalam untuk memahami esensi budaya dan jati diri arsitektur kita untuk bisa mengambil langkah yang tepat ke masa depan”, ucap Wendy Djuhara menjelaskan obyektif dari tema yang diangkat.


Presented by Som Santoso

Dua kegiatan utama ARCH:ID adalah exhibition dan conference. Kegiatan pameran dikemas dengan gagasan arsitektur dan desain yang kuat, dan konferensi internasional tahun ini menyambut pembicara global dan lokal dari berbagai disiplin ilmu dan perspektif.

Firman Herwanto selaku Project Director ARCH:ID 2023 menjelaskan, “Program-program dalam ARCH:ID kali ini dirancang untuk berbicara dalam rangkaian benang merah terkait tema “Identitas?”, dengan kembali mengangkat potensi geografis Indonesia, akar budaya, serta pendekatan desain dan teknologi karya anak bangsa, yang tersampaikan serentak dari Barat ke Timur Indonesia”.

Beberapa program unggulan yang disajikan ARCH:ID 2023 antara lain: Pameran terkurasi (kolaborasi brand x arsitek), Featured Exhibition & Installation, Talk Series, Obrolan Tuju Tuju, BIM Adoption 101, ARCH:ID Night & Best Booth Awards, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) IAI, serta 4 Nations Meeting yang terdiri dari (Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand).

Seperti tahun sebelumnya, ARCH:ID menyuguhkan pameran tematik yang didesain oleh arsitek di Indonesia, mulai dari ternama dan juga emerging. Tahun ini ARCH:ID menampilkan karya kolaborasi dari sekitar lebih dari 45 arsitek pada curated booth dan featured exhibition & installation, yang terlibat antara lain, Andra Matin, Gregorius Supie Yolodi, Yanto Effendi, Ary Indra dan lainnya.

Seperti, Paviliun Ahmad Djuhara, Curators Statement, Ruang Riung Arsitek (IAI & DAI Information Center), Arsitekur Tanggap Bencana, Le Corbusier Master Works, IAI Awards Paviliun, Indonesian Young Architects Exhibition, The Aga Khan Award for Architecture 2020 – 2022 Cycle, ARCH:ID Goes to Campus, dan Ruang  Ibu Arsitek.

Selain itu diadakan BIM Adaption 101  merupakan Workshop BIM bertujuan untuk memberikan bantuan bagi pelaku industri arsitektur, engineering, dan konstruksi dalam memberikan pemahaman lebih baik dan strategi mengadopsi BIM untuk organisasi proyek yang sedang dibangun, dijalankan, dan dikelola.

ARCH:ID 2023 International Conference on Architecture kali ini menghadirkan beberapa sub-tema dalam dua sesi Maritime+Technology dan Social+Cultural, dengan pembicara dari global maupun lokal, seperti Wolfgang Kessling (Transsolar/Germany), Koen Olthuis (Waterstudio.NL/Netherlands), Hanif Kara (AKT II/United Kingdom), Bernard Khoury (DW5/Lebanon), dan Yori Antar (Han Awal & Partners/Indonesia).

Yang menarik dan finalnya adalah ARCH:ID Night & Best Booth Awards, menampilkan booth-booth terbaik dan juga unik, seperti A Reading Oasis, karya Andra Matin, booth Jayaboard x BYO Living, Bandrang ATEJA, karya Gregorius Supie Yolodi, booth Ateja, SUPERNOVA, karya Dhanie & Salman, booth Himalaya Abadi. Penghargaan juga diberikan untuk public area, yaitu Curators Statement, karya FFFAAARRR,  Paviliun Ahmad Djuhara, karya Gregorius Supie Yolodi, Beranda : Back to the Roots, karya Yanto Effendi, dan Le Corbusier Master Works, karya Seniman Ruang.

Ada yang begitu menggugah dan sentimentil di ARCH:ID 2023 kali ini, karena adanya apresiasi di bidang arsitektur yaitu  senior arsitek Indonesia, Ahmad Djuhara. Dan pada salah satu Featured Exhibition, menampilkan Paviliun Ahmad Djuhara, sebagai salah satu inisiator ARCH:ID. Di paviliun ini, ditampilkan testimoni dari beberapa kolega, dokumentasi, serta maket karya Alm. Ahmad Djuhara.

Coulisse | INKZipblind & VF