Houses of Style and Inspiration
presented by

An Art Collector Attic in Milan by Isacco Brioschi Architects

6.61K

Text by Farida Esti, images courtesy of Simone Furiosi & Isacco Brioschi Architects.


Friday 03 July 2020

A Jewel in Milan

Ada yang tak biasa pada rumah dua lantai milik kolektor seni yang berada di tengah kota Milan. Rumah bernuansa kontemporer ini dipenuhi oleh bermacam-macam karya seni yang merupakan bagian koleski sang pemilik. lsacco Brioschi Architects berhasil mendesain rumah bergaya kontemporer tersebut menjadi tempat bernaungnya lukisan, patung, serta benda seni lainnya. Beragam koleksi seni menghiasi rumah bagaikan sebuah galeri pribadi yang memberi rasa nyaman untuk siapa pun saat berada di dalamnya.

Terinspirasi dari garis-garis archetype yang biasa ditemui pada karya seni dan arsitektur, studio lsacco Brioschi Architects memberikan karakter tegas pada ruangan melalui beberapa item kunci. Salah satunya adalah rangkaian karya seni yang dimiliki sang kolektor sebagai karakter utama pada proyek ini. Semua karya seni tersebut ditata hingga membentuk garis-garis yang harmonis dan esensial.

Konsep “wonder” yang tersirat dari koleksi karya seni diadaptasi lsacco Brioschi dengan menggunakan material kaca pada pintu, beberapa permukaan dinding, serta bingkai perapian. Pintu kaca di area entrance akan memberi ilusi seolah-olah seperti area terbuka padahal pintunya tertutup. Area entrance (dengan tangga) dilengkapi dengan side table Belle dari Classicon dengan lapisan kaca di atasnya. Ada pula lampu meja Tip of the Tongue edisi terbatas yang didesain oleh Michael Anastassiades untuk Flos.

Ruang tengah hunian ini memiliki dua sliding door dengan potongan asimetris. Pintu ini dilapisi wallpaper linen dan garis geometris berbahan metal yang mengikuti garis yang sama pada dinding. Di area ini tersedia sofa On The Rock dari Edra, sofa Biedermeier, serta kursi Womb dengan pelapis Blue China dari Knoll. Di dekat perapian terdapat armchair Vermelha dari Edra, sebuah karpet Persian, serta lukisan Sol Lewitt.

Area loteng dapat dicapai melalui tangga spiral berbahan metal putih dengan anak tangga dari semen. Tangga ini dibuat sebagai respon desain rumah yang mengedepankan konsep ruang terbuka untuk kenyamanan hidup berkeluarga, namun tetap memiliki karakter dari karya seni yang ditata di seluruh ruangan.


Presented by Melandas Indonesia

Kamar tidur utama dihiasi oleh furnitur Gio Ponti, lampu Flos, dan wallpaper Elitis. Bagian plafonnya sangat unik karena menggunakan perimeter yang dicat warna-warni. Area teras yang berdekatan dengan kamar tidur utama dilengkapi oleh furnitur Corian yang dibuat khusus sesuai dengan desain sang arsitek. Selain itu ada meja dan pahatan tinggi rusty iron karya seniman Giuseppe Spagnulo yang terinspirasi dari origami yang mengelilingi cerobong asap.

Pada area makan terdapat meja makan Vidun dari De Padova. Dipadankan dengan kursi Biedermeier serta chandelier Atomium dari Lambert & Fils. Ruangan ini juga dihiasi oleh instalasi seni Sole karya Daniel Buran, pahatan di atas meja karya Fausto Melotti, serta pahatan di dinding oleh Paolo Icaro.

Ruang keluarga dan ruang makan di lantai atas terdapat meja Vidun dari De Padova dipadukan dengan kursi sutradara orisinil tahun 1930an. Area ini juga dihiasi oleh bingkai Velux yang dibuat spesial, karpet Decò tahun 1930an, dan armchair Louisiana dari De Padova. Rak buku dinding didesain dengan benang merah metalik, sang arsitek terinspirasi dari permainan Meccano.

Architect & Interior Designer: lsacco Brioschi Architects

Kitchen: Boffi
Table: Cappellini

Lighting: Flos, Lambert & Fills

Furniture: Classicon, de Padova, Edra, Gio Ponti, Biedermeier, Knoll

Wallpaper: Elitis

Sculpture: Fausto Melotti, Paolo Icaro, Giuseppe Spagnulo

Painting: Sol Lewitt

Art Installation: Daniel Buran