Text by Hermawan Kurnianto, Photography courtesy of APR.
Menjadi kekuatan kreatif di balik sejumlah proyek di Paris yang mengundang decak kagum, meliputi restoran, klub malam, hotel, dan apartemen, arsitek dan desainer interior kelahiran Paris, Laura Gonzalez, mencurahkan energi dan imajinasinya untuk proyek terbarunya, yaitu apartemen Henri Martin yang terletak di The City of Light, Paris. Memamerkan langit-langit tinggi dan lantai parket Versailles yang berkilau, Laura memberdayakan ragam marmer, kuningan, furnitur bernuansa era 60-an, dan warna-warna cerah untuk menciptakan tatanan hunian bergaya Haussmannian yang bertabur kehangatan dan kenyamanan.
Estetika urban Prancis menyeruak di sana sini. Menyuarakan keseimbangan antara elemen masa lalu dan masa kini, maskulin dan feminin, temaram dan benderang. “Ini adalah sebuah apartemen bercita rasa Paris yang klasik dan nyaman, dan tujuan pertama yang saya ingin capai adalah memberikannya sentuhan modern,” ungkap Laura tentang apartemen dengan tiga kamar tidur milik pasangan muda ini.
Yang Laura lakukan adalah, mempertahankan panel-panel kayu ikonik dan lantai parket yang telah ada, namun menambahkan marble arch pada pintu-pintu untuk memunculkan kesan kontemporer. Di ruang makan, detail berupa gold-leaf nan antik pada dinding mengimbangi selimut bermotif dari Hermés pada tempat duduk custom, serta tampak berkoordinasi dengan fitting dan fixture kuningan yang sleek di ruangan-ruangan lainnya. “Saya berupaya untuk menemukan perpaduan sempurna antara struktur klasik dari apartemen dan detail-detail modern,” jelas Laura.
“Ini adalah sebuah apartemen bercita rasa Paris yang klasik dan nyaman, dan tujuan pertama yang saya ingin capai adalah memberikannya sentuhan modern”
Kehangatan dan tekstur mencuat berkat pembauran eklektik dari berbagai material. Di dapur, kabinet putih yang dipernis dan marmer Carrara terlihat kontras dengan lantai limestone yang rustik. Sementara di kamar tidur utama, linen, beludru dan sutra memunculkan kelembutan, yang bertentangan secara memikat dengan pintu-pintu berbingkai hitam khas Prancis.
Pola subtil hadir dalam bentuk-bentuk tak terduga: mosaik cermin yang mengadaptasi gaya lukisan Mondrian di living room, dan lantai dengan ubin segi delapan yang tersusun rumit di kamar mandi utama. Kombinasi dari berbagai elemen yang berbeda ini menghasilkan sebuah ruang hunian yang terasa thoughtful namun juga organik – sebuah eksplorasi terhadap kontras yang harmonis. “Apartemen ini adalah sebuah ilustrasi tepat yang mencerminkan gaya Parisian,” ujar Laura, “elegan dan nyaman.”
“Apartemen ini adalah sebuah ilustrasi tepat yang mencerminkan gaya Parisian : Elegan dan Nyaman”
Kini, di usia 32 tahun, Laura telah menyelesaikan lebih dari 200 proyek, dan juga beberapa proyek di Paris yang berstatus “in progress” yaitu apartemen Bellechasse, Marguerite, Suchet, dan bar/restoran Café Cannes. Gaya desain yang dianut Laura dapat didefinisikan sebagai “classic revival”, dengan peleburan material-material seperti marmer dan kuningan, fabric, wallpaper, dan finish bertekstur.