ART JAKARTA 2022 MEMBERIKAN SINYAL KUAT PEMULIHAN PASAR SENI RUPA INDONESIA
Published by Sugar & Cream, Monday 19 September 2022
Images courtesy of Art Jakarta
Lebih dari 32.000 Pengunjung Menikmati Karya 500 Seniman Lebih Dari 10 Negeri Asia
Semarak pekan seni Art Jakarta 2022 yang berlangsung selama tiga hari resmi berakhir sudah. Digelar pada 26 hingga 28 Agustus 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pekan seni ini sukses meraup pengunjung lebih dari 32.000 dengan menghadirkan kancah seni rupa yang hidup ke hadapan masyarakat luas, di tengah tantangan pascapandemi sejak terakhir kali hadir pada 2019. Kesemarakan pengunjung pekan seni ini memberikan sinyal akan pemulihan kancah seni rupa dari pandemi, melalui apresiasi terhadap lebih dari 1.600 karya oleh lebih dari 500 seniman dari 10 negeri Asia.
“Ketika COVID melanda dunia pada Januari 2020, tidak ada yang mengharapkan atau menduga dampaknya yang panjang dan meluas bagi masyarakat, perekonomian, dan keseharian kita. Selama periode itu, kita semua harus menghadapi tantangan yang dimunculkan oleh virus tersebut. Art Jakarta 2022 merupakan kesaksian atas kehendak dan daya tahan kancah seni rupa Indonesia beserta para pemangku kepentingannya. Kita telah bersama-sama tegak berdiri mengatasi situasi baru. Lewat Art Jakarta tahun ini, kita hadir bersama-sama kembali untuk merayakan kreativitas dan kejeniusan para seniman kita. Art Jakarta selalu berkomitmen untuk memperkuat dan mendukung ekosistem seni Indonesia, dan kami akan selalu mengupayakan hal tersebut. Kami harap, pekan seni ini menandakan awal baru, awal untuk masa depan yang lebih baik lagi,” ujar Tom Tandio, Fair Director Art Jakarta.
Dengan respon masyarakat yang sangat positif, Art Jakarta maka mempertahankan posisinya sebagai salah satu ajang seni rupa terpenting di Asia Tenggara. Program Art Jakarta yang mencakup berbagai segmen dan bincang-bincang ini berkontribusi atas keberhasilannya dalam mempertemukan kembali para seniman, profesional seni, dan pemangku kepentingan lain di kancah seni rupa. Oleh karena itu, Art Jakarta akan terus melanjutkan perannya dalam menghadirkan bakat-bakat luar biasa, khususnya dari Indonesia dan sekitarnya, di atas panggung internasional.
Kilas balik dalam edisi ke-12 ini, Art Jakarta telah sukses mempersembahkan edisi pertama AJ1, sebuah platform bagi sembilan partisipan internasional untuk memamerkan ekshibisi solo di tengah kondisi logistik internasional yang rumit. Kemudian, program Bali Art Scene, sebuah segmen persembahan khusus untuk empat galeri Bali yang menjanjikan ini, mendapat sambutan hangat dari publik yang merasakan kedekatan dengan Bali. Ada juga Art Jakarta NFT, yang menghadirkan kolektif dan seniman berbakat dalam sebuah kolaborasi seru, menjadi platform yang sangat diapresiasi oleh para kolektor dan seniman NFT.
Sementara itu, AJX, sebuah platform kolaboratif antara Art Jakarta dan institusi mitra, merepresentasikan proyek-proyek menarik oleh profesional seni dengan visi yang seiring-sejalan. Proyek-proyek ini mencakup karya-karya mutakhir para pemenang UOB Painting of the Year Asia Tenggara di UOB Art Space, persembahan UOB Indonesia; karya seri berjudul “Fountain” oleh Marco Cassani, dipersembahkan oleh platform investasi reksa dana Bibit; dan lukisan-lukisan dari para seniman Mazhab Bandung lintas generasi, persembahan Museum Tumurun dari Solo, Indonesia.
Lalu, apa kata para partisipan tentang Art Jakarta 2022?
Presented by Le Chateau Living
Andonowati, Direktur ArtSociates, berkata, “ArtSociates merasa sangat beruntung dapat berpartisipasi dalam Art Jakarta 2022. PakTom Tandio dan timnya sangat inovatif dengan program-program yang secara langsung berdampak pada penjualan di booth kami. Art Jakarta 2022 betul-betul telah menghidupkan lagi pasar seni rupa Indonesia.”
Menurut Benedicto A. Jericho, Direktur Srisasanti Gallery, “Harus saya bilang bahwa Art Jakarta 2022 betul-betul sesuai dengan ekspektasi. Pengunjungnya luar biasa dan apresiasinya bagus sekali, pekan seni ini betul-betul perwujudan kancah seni rupa Indonesia yang hidup dan berdenyut. Senang sekali Srisasanti Gallery bisa bertemu lagi dengan wajah-wajah lama maupun baru setelah selang dua tahun. Kami nantikan edisi Art Jakarta selanjutnya!”
Maharani Mancanagara, seniman dan Asisten Direktur Bale Project, berkata, “Setelah beberapa tahun kegiatan seni skala besar ditiadakan, Art Jakarta (again) membawa napas segar di JCC, beradaptasi dengan kondisi baru sekaligus membawa nuansa baru bagi perhelatan seni masa kini.”
Sementara itu, menurut Natasha Sidharta, Co-Chair Board of Young Collectors, Art Jakarta, “Art Jakarta tahun ini adalah edisi yang sangat dinantikan setelah jeda pandemi. Saya sangat suka dengan tata letak tahun ini, jalur gerak pengunjung lebih mudah dan cukup banyak ruang. Setiap booth juga lebih lega dan terbuka jadi meskipun hanya lewat bisa sambil memandang karya-karya yang dipajang. Visual Art Jakarta juga terlihat sama profesionalnya seperti pekan seni di luar negeri. Galeri-galeri yang sangat berkesan untuk saya terutama adalah yang berhasil menyuguhkan karya-karya yang tidak hanya menonjol tapi juga tersinkronisasi antara yang satu dan yang lain. Karya-karya itu harmonis sebagai satu presentasi besar sehingga memikat mata. Selain itu, saya sangat mengapresiasi galeri yang menghadirkan solo presentasi karena penikmat seni bisa mengetahui lebih dalam tentang praktik seni sang seniman.”
Tentunya, Art Jakarta tidak berhenti sampai di sini. Nantikan platform kolaboratif karya yang luar biasa di Art Jakarta tahun mendatang yang akan kembali pada 25 hingga 27 Agustus 2023. Sampai jumpa lagi! (DR)
ORTENSIA RESTAURANT BY CHRIS SHAO STUDIO
Chris Shao's French-Japanese restaurant, Ortensia, in Shanghai, blends Parisian sophistication, Japanese elegance, and Shanghai's charm, incorporating...
read moreBAROVIER&TOSO PRESENTS BAROVIER&TOSO COLLAGE
Barovier&Toso unveils Barovier&Toso Collage, a visually stunning project showcasing the elegance and versatility of its products, reinterpreting Venetian...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more