Text by Dinda Bestari, photography by Melanie Tanusetiawan.
Suasana, atmosfer, dan hasil akhir desain pada hunian harus mencerminkan karakter penghuninya itu sendiri.
Desainer Interior: Christine Awaloei dan Elvin Tan
Tidak ada gaya desain spesifik tertentu bagi Christine Awaloei dan Elvin Tan dalam mengerjakan sebuah proyek interior. Hasil akhir dari sebuah interior merupakan sebuah tahapan proses panjang mulai dari konseptual, diskusi, hingga eksekusi. Sebagai seorang desainer interior harus bisa membaca karakter, selera, dan kebutuhan dari klien atau penghuni rumah tersebut untuk kemudian diimplementasikan terhadap interior desain secara keseluruhan. Sehingga suasana, atmosfer, dan hasil akhir yang terbentukpun mencerminkan karakter penghuninya itu sendiri.
Hunian berdesain modern dengan sentuhan klasik ini merupakan karya dari desainer Christine Awaloei dan Elvin Tan pada District 8 Apartment, Tower Eternity di Senopati, Jakarta yang berfungsi sebagai weekend home bagi keluarga kecil yang terdiri dari pasangan suami istri bersama kedua anak perempuannya.
Keseluruhan apartemen ini memiliki area foyer dengan private lift, living−dining room, master bed room, dua kids bedroom, dry pantry, dan service/maid quarter termasuk wet kitchen.“Pada awalnya kami berdiskusi dengan klien untuk mengetahui arahan desain yang diinginkan, yang ternyata mereka lebih cenderung menyukai interior ke arah klasik dengan sentuhan modern. Kemudian kami kembangkan/develop design dalam bentuk 3D dan dilanjutkan dengan construction drawing. Sementara renovasi pekerjaan sipil dikerjakan, kami intens meeting dengan klien secara personal untuk pemilihan furnitur, decorative lighting, wallpaper, hingga soft furnishing. Hingga pada akhirnya menghasilkan desain akhir seperti ini,” ujar Elvin Tan.
Untuk proyek ini, Elvin dan Christine menggunakan spesial treatment untuk menambah nilai estetika. Yang bisa dilihat pada area foyer, sengaja didesain camouflage door ke arah servis, bertujuan agar ruangan terasa lebih privat dan tidak terlalu banyak pintu. Tambahan bronze mirror sebagai screen partition untuk membagi zona dapur kering dan ruang makan, serta penambahan cove ceiling dengan cornice di area living – dining room agar ruang terasa lebih tinggi dan lapang. Alasan mengapa didesain living – dining room (ruang keluarga dan ruang makan) selain karena pertimbangan layout, dan juga agar keluarga bisa berkumpul semua dalam satu ruangan
Luas keseluruhan: +/- 150 m2 (nett) 3 bedroom + 1 maid
Furniture: Baker by Bika, Elite Grahacipta, Da Vinci, Box Living, Klots, RR Atelier
Wallpaper: Phillip Jeffries by Goodrich
Decorative Lighting: Barbara Barry by Moie, Visual comfort by Bika & Elite Grahacipta
Lighting & Home Automation : Gamma Lighting
Bedsheet: Czarre Fine Linens
Soft Furnishing (fabrics): Zantob Pelopor, Interni Asia, Goodrich
Jumlah kamar tidur: 3 + 1 untuk asisten rumah tangga
Jumlah kamar mandi: 1 masterbathroom + 2 kids bathroom
Jumlah dapur: 2 (dry pantry dan wet kitchen)