CASSINA – Reviving Innovation
Published by Sugar & Cream, Friday 29 June 2018
Text by Hermawan K , images courtesy by Cassina
Salone del Mobile 2018 – The 50th Anniversary of Cassina
Tahun ini, Cassina merayakan 50 tahun dengan total pembaruan showroom di Via Durini, Milan yang ditangani oleh desainer terkemuka Patricia Urquiola. Dan tentu saja, rangkaian koleksi terbarunya turut mendefinisikan kehebatan Cassina.
Tanggal 11 Desember 1968 tidak hanya menandai berdirinya sebuah showroom Cassina di Milan, tetapi lebih dari itu, momen lahirnya sebuah tempat yang mengalirkan gagasan, eksperimentasi, dan inovasi. Ketika itu, proyek pertama untuk showroom digarap oleh desainer dan arsitek Mario Bellini. Selama rentang waktu 50 tahun, showroom Cassina di Milan telah melalui berbagai pembaruan yang mendapat sentuhan kreativitas para arsitek dan desainer kenamaan, yaitu Vico Magistretti (1979), Clino Trini Castelli (1985), Achille Castiglioni (1987, 1994), Giancarlo Tintori (2003), dan Piero Lissoni (2012).
Kini, giliran Patricia Urquiola yang memperoleh kesempatan untuk melakukan transformasi desain pada showroom Cassina. Patricia. Dengan showroom ini, Patricia Urquiola yang juga merangkap sebagai Art Director Cassina, menghadirkan intervensi arsitektur yang dimulai dari menata ulang area display kemudian menghubungkannya ke kantor dan kubah. Bagian entrance dengan jalan kecil berlantai teraso yang bernuansa Venesia, menuntun ke sebuah tangga sculptural yang mengarah ke kubah. Beragam ruang merepresentasikan tema ‘In-store Philosophy 3’ di mana beraneka material dan warna digunakan untuk mempertegas ritme ruang menjadi lebih berani dan dinamis.
Selain pembaruan showroom di Milan, Cassina juga merilis rangkaian koleksi terkini yang menerjemahkan spirit untuk terus bereksplorasi dan berinovasi. Tentu saja, nama-nama besar dalam dunia desain ambil bagian dalam koleksi 2018 yang ditampilkan di showroom di Via Durini maupun di ajang Salone del Mobile beberapa waktu lalu.
Patricia Urquiola – Bowy-Sofa, Back-Wing
Sebuah sofa modular dengan lekuk lembut nan menawan yang dapat ditata dengan playful. Bentuk bundar, semi-bundar, dan persegi saling mengisi secara dinamis untuk menciptakan permainan volume dan siluet grafis.
Bowy-Sofa
Patricia juga merancang Back-Wing, sebuah kursi yang mengombinasikan kerajinan kayu dan keistimewaan kulit. Hasilnya adalah sebuah kursi yang sangat nyaman dengan bentuk bernuansa arsitektur.
Back-Wing
Vico Magistretti – Maralunga 40 Maxi, 905
Sofa ini adalah sebuah tribut untuk kenyamanan. Didesain oleh Vico Magistretti pada 1973, kini Maralunga 40 Maxi hadir dengan versi 35% lebih lebar dan dudukan yang 10% lebih dalam.
Maralunga 40 Maxi
Karya lain Vico lainnya juga muncul kembali dengan pembaruan, yakni 905. Kursi yang dirancang pada 1964 ini diproduksi oleh Cassina hingga 2000. Cassina kembali menghadirkannya dengan memperbarui finish dan menyempurnakan keterampilan mengolah kayu serta kerajinan kulit pelana.
905
Michael Anastassiades – Ordinal
Ordinal adalah sebuah rangkaian kreasi sculptural yang terdiri dari meja makan kontemporer. Mengawinkan keahlian Michael dalam mengolah metal dan keterampilan mengolah kayu dari Cassina.
Ordinal
Ordinal
Erwan & Ronan Bouroullec – Cotone
Setelah melansir armchair untuk ruang makan, Cotone, pada tahun lalu, Bouroullec bersaudara kini melengkapinya menjadi sebuah koleksi produk berdesain kontemporer yang meliputi meja, kursi kayu, dan Cotone dalam versi lebih langsing.
Cotone
Cotone
Cotone
Gaetano Pesce – Feltri
Armchair ini membaurkan seni dan fungsionalitas. Diluncurkan pertama kali pada 1987, Feltri dianggap sebagai karya ikonik yang unik. Sekarang hadir kembali dengan pilihan fabric yang lebih beragam dengan enam warna baru.
Feltri
Philippe Starck – Volage EX-S
Coffee table serbaguna yang mampu beradaptasi di berbagai suasana. Koleksi terdiri dari coffee table dan storage coffee table yang akan menjadi pendamping sempurna bagi sofa Volage EX-S.
Volage EX-S
Volage EX-S
Frank Lloyd Wright – Taliesin 1
Frank Lloyd Wright mendesain armchair ini pada 1949, yang kemudian menjadi salah satu karya terbesarnya. Tahun ini, Cassina meluncurkan versi edisi terbatas sejumlah 450 buah yang bersanding dengan versi historisnya.
Taliesin 1
Gerrit T. Rietveld – Beugel
Dalam perhelatan Milan Design Week beberapa waktu lalu, Kursi yang ternyata telah didesain pada 1927 dan akhirnya diproduksi ini terdiri dari tiga elemen; dua looped steel frame yang identik serta dudukan dari fiberboard dan kayu yang dilaminasi.
Beugel
Le Corbusier – Furniture Set of Maison du Brésil, Tabouret Nantes Reze
Cassina melakukan rekonstruksi interior sebuah ruangan di Maison du Brésil, sebuah proyek yang dikembangkan oleh Le Corbusier dan dibuka pada 1959. Hasilnya adalah jajaran furnitur edisi terbatas yang meliputi lemari, lampu, cloth stand, tempat tidur, meja tulis, papan tulis, dan bangku kecil.
Maison du Brésil
Cassina juga menghadirkan versi baru dari kreasi kayu serbaguna Le Corbusier, Tabouret Nantes Reze. Stool/side table ini direproduksi dengan varian kayu alami dan palet warna baru.
Tabouret Nantes Reze
Charlotte Perriand – Charlotte Perriand Collection
Koleksi produk kreasi Charlotte Perriand kini diperkaya dengan varian dan finish baru. Terdiri dari Mexique, meja makan fungsional untuk optimasi ruang dan versi baru kabinet Riflesso yang diproduksi Charlotte pada 1958 untuk editor Steph Simon.
Mexique
Riflesso
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more