Indonesia Presents Magnificent Events in Europalia
Published by Sugar & Cream, Friday 22 December 2017
Text by Auliya Putri, Images Courtesy of Feri Latief
Netherlands – December 2017
Sejak tanggal 10 Oktober 2017, 316 orang perwakilan Indonesia sudah ikut meramaikan festival budaya Europalia di Belgia dan beberapa kota di Eropa. Indonesia adalah negera ke 4 yang terpilih untuk mempertunjukan berbagai kesenian dan kebudayaan, termasuk seni pertunjukan, sastra, pameran, musik, kulinari dan film. Selengkapnya bisa Anda simak di sini dan di sini.
Saluang Dendang
Pada 1 November hingga 16 Desember 2017 lalu, Belanda terasa seperti Indonesia. Mulai dari masakan Sumatera hingga penampilan para musisi hip-hop Jogjakarta semua menyemarakkan festival budaya Europalia ini. Salah satunya adalah acara Focus op Indonesie di BuurtcentrumDe Fermerie – Deventer yang menampilkan beragam budaya Indonesia. Makanan terenak versi CNN, Rendang, tampil sebagai bintang utama dalam acara ini dengan Chef Thelma sebagai chef yang bertanggung jawab untuk membuatnya. Selain itu, acara ini juga mempunyai rangakaian kegiatan yang melibatkan semua kalangan misalnya Fietstoch Langs Gebouwen met Indisch Verleden (Bersepeda Menyusuri Gedung Berjejak Indonesia) sampai seminar arsitektur kolonial di rumah-rumah jompo.
Jogja Hip-hop Foundation (JHF)
Syahdunya lantunan Saluang Dendang juga terdengar di setiap sudut ditemani salju pertama tahun ini yang turut memberikan nuansa khusyuk saat alat musik khas Minangkabau ini. “Dalam Saluang Dendang, kami bercerita tentang perasaan kami, misalnya Saluang Itik tentang kehilangan akan Itik kesayangan.Atau Saluang Panen yang berkisah tentang tibanya masa panen”, jelas Naldi Usman sebagai pemimpin Kelompok Langkok yang memberikan pertunjukan Saluang Dendang kali ini.
Jogja Hip-hop Foundation (JHF)
Disudut lain pada 9 Desember 2017 tepatnya di Nieuwe-Kerk Den Haag, bisa dirasakan semangat pertunjukan musik dari Jogja Hip-hop Foundation (JHF), DJ Bayu serta Filastine & Nova. Memainkan lagu-lagu mereka sendiri, JHF dapat memberikan penampilan menarik yang membuat membuat penonton ikut bergoyang. Disusul dengan pertunjukan Filastine & Nova yang mengajak para penonton untuk masuk ke dalam dunia mereka, merasakan energi yang mereka tuangkan dalam tiap liriknya. DJ Bayu sendiri diutus sebagai penutup acara pada hari itu. “Saya suka tampil pada bagian ini. Karena bagi saya, seorang disc-jockey bukanlah seseorang yang berada di depan panggung atau mengatur sesuatu. Tetapi bagian dari sebuah latar, yang kemudian menangkap spirit yang ada dalam ruang, waktu, dan publik saat itu,” jelasnya.
PAÑPURI'S ART OF GIFTING COLLECTION – JOURNEY TO THE PEAK
Discover three new scents of the PAÑPURI's JOURNEY TO THE PEAK collection, which allows you to share happiness and well-wishes with yourself and your...
read moreNILUFAR AT SALONE ART + DESIGN IN NEW YORK
At Salone Art + Design in New York ( November 8-11, 2025) , Nilufar presented a curated selection of pieces that showcase the gallery’s vision of design...
read moreKAREN NIJSEN IN "Satu Langkah Satu Karya"
Remarkable "Satu Langkah Satu Karya", founded by Karen Nijsen, a finalist for Miss Universe Indonesia 2024 has a mission to promote environmental...
read moreMUSEUM MACAN ANNOUNCES KORAKRIT ARUNANONDCHAI’S FIRST MAJOR SOLO PRESENTATION IN INDONESIA
Museum MACAN presents Korakrit Arunanondchai's artwork, "Sing Dance Cry Breathe |as their world collides onto the screen" for the first time from November...
read moreA Spellbinding Dwelling
Rumah milik desainer fashion Sally Koeswanto, The Dharmawangsa kreasi dari Alex Bayusaputro meraih penghargaan prestisius Silver A’ Design Award 2017.
read moreThomas Elliott, Translating the Dreams of Spaces and Shapes
Selama hampir seperempat abad tinggal di Indonesia, simak perbincangan dengan arsitek dan desainer Thomas Elliott.
read more