Houses of Style and Inspiration

RoomSinc, Semarang – The Story of Night and Day

5.68K

Text by Sunthy Sunowo, Images courtesy of Domisilium Studio.


Tuesday 24 October 2017

Perjalanan mengunjungi kota-kota di Jawa Tengah tidak bisa terlepas dari Semarang yang memiliki banyak wajah budaya. Dari peninggalan colonial belanda, china town, dan kota dengan kontur dan perbukitan yang membuat struktur kota menjadi sangat menarik. Namun, apa saja yang dicari para pelancong ketika singgah dan tinggal di kota ini?

Tujuan yang dipilih, makanan yang dicicipi, dan akhirnya tempat menginap membangun sebuah cerita tersendiri yang sarat  dengan kenangan dan sensasi pribadi yang dirasakan di setiap tempat dan waktu yang dihabiskan di kota ini. Desainer di Domisilium Studio sangat menyadari hal itu dan melihat bahwa desain menjadi satu cara untuk memberikan kenangan, cerita, dan juga emosi.

Dengan memberikan kualitas layanan seperti layaknya hotel berbintang lima, Roomsinc menjadi alternatif bagi para pelancong yang menyukai desain unik dan stylish. Warna-warna cerah ikut berpengaruh pada suasana dan kualitas ruang-ruang yang ada, sekaligus membangun kesan dinamis yang atraktif. Hotel yang berfilosofi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi tamunya sejak pagi hingga sepanjang hari ini kemudian diterjemahkan dalam logo yang menggambarkan sunset dan sunrise.

Hal ini kemudian menginspirasi desain untuk hadir sebagai cerita tentang pagi dan malam sekaligus menjadi penanda bagi keberagaman fungsi yang memenuhi kebutuhan tamu hotel. Di area yang memanjang, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi desainer Domisilium Studio untuk membuat tatanan ruang tanpa membuat ruang sirkulasi panjang dan membosankan.

Triknya adalah membuat simpul-simpul kegiatan yang menjadi sebuah skenario dari pintu masuk hingga tamu masuk ke kamar hotel. Pendekatan pagi dan malam memudahkan dalam pengelompokan dan pendefinisian area dengan tampilan desain yang dengan kontras membedakan serta memecah perhatian, sehingga tidak menyadari betapa panjang deretan area dan fungsi yang ada. Penataan ruang memang menjadi sangat penting di dalam desain hotel ini. Pendekatan urban network seperti jalanan kota cukup memberikan solusi untuk menghadirkan menyebarkan fungsi-fungsi menarik untuk mengalihkan perhatian.

“Ruang untuk semua fasilitas publik berada hanya pada satu lantai saja yang berbentuk kotak besar memanjang. Sifatnya yang memanjang ini menjadi tantangan bagaimana agar ruang tidak terasa melorong yang cenderung menimbulkan sifat stagnan atau membosankan. Mengatasi hal tersebut, kami mencoba untuk men-develop dan mengimplementasikan sebuah narasi pada ruang menyesuaikan arahan citra hotel yang diinginkan client dan brand consultant. Dengan adanya narasi, ada sequence of ambience yang terbentuk pada ruang yang melorong tersebut, hal itu menurut kami bisa mengatasi timbulnya sifat ruang melorong yang stagnan dan membosankan, “ tutur Santi Alaysius

Warna hitam dan kuning memang sangat dominan di sini. Namun setiap area sengaja memiliki mood yang berbeda, sehingga hadir dengan kombinasi warna yang beragam. Domisilium Studio berhasil membuat sebuah sekuens ruang dari yang paling publik dengan fungsi praktis seperti restoran grab and go, play room, hingga restoran yang dine in, dan fungsi-fungsi ruang lain.

“ Sisi yang menarik dari proyek ini adalah sinergi dan keselarasan dengan berbagai pihak yang terkait untuk meneruskan proyek ini ( pergantian arsitektur dan interior) sehingga rampung. Dan yang paling mengembirakan adalah bahwa rancangan kami secara tak terduga melebihi ekspektasi pemilik,”  jelas Hamphrey Tedja

Intepretasi pagi hadir dengan tampilan yang cerah dari kombinasi warna terang dan banyak menggunakan material metal, sementara malam hadir lebih hangat, akrab, dan menggunakan material seperti kayu. Hal ini juga bisa dirasakan di kamar hotel yang simpel, tetapi terasa urban, ekspresif, dan tetap hangat.

Kesan fun memang sangat terasa di semua bagian hotel yang memiliki tiga lobby ini; lobi di lantai dasar, lobi dari area parkir, dan lobi dari arah pusat perbelanjaan. Namun, detail-detail menarik yang hadir membuat impresi casual yang ramah dan mengisi ruang dengan sentuhan artistik yang beragam. Seperti modifikasi bayangan pada dinding restaurant, warna batal kursi yang cerah, pencahayaan yang ikut memainkan kesan ruang, dan alur sirkulasi yang seakan menjadi cerita tentang pagi dan siang. Ruang-ruang ramah yang menyambut para tamu hotel dengan nuansa, kesan, dan cerita tentang impresi urban yang dinamis dan ekspresif.

Project Data :
Luas Hotel : 6888,8 m2
Arsitek : PT. Sekawan DesignInc Arsitek
Desainer Interior : Domisilium Studio
Pencahayaan : GE Lighting
Branding & Graphic Consultant : Thinking Room

 

Furnitur :
Walk The Plank, Spade Furniture, Moodlines Furniture, Wickerkane Gracia, Bhadra Paramartha, Woodlinx, K2 Furniture, Custom Furniture by Mahoni Interior & Arsent Interior

Decorative Lighting  :
LEDSC4International Class dan Custom decorative lighting dari Ambert Atelier, Lightvolution, Masterlamp.

Throwpillows :
Semak Studios

Bathroom fixtures :
TOTO

Dinding :
Phomi, Toko Bata Antasari, Wisma Sehati

Lantai :
Niro Granit, Phomi, Kensa Keramik, Primatama Carpet, Johannes Carpet, Amstrong Vynil