Text by Hermawan Kurnianto, Photography by Fernando Gomulya.
Profesi perancang busana tidak akan pernah lolos dari magnet kreativitas, apapun bentuknya. Bagi Sally Koeswanto, fashion designer yang terkenal dengan kekuatan garis rancangan berkarakter avant garde, hunian tidak luput dari refleksi karakter dan pernyataan diri.
Untuk kediamannya di daerah Dharmawangsa, Jakarta, Sally memercayakan rancangan arsitektur dan interior kepada Alex Bayusaputro dari Genius Loci. Alex mengembangkan konsep desain rumah ini berdasarkan ketersediaan lahan dan profil Sally sendiri. Berdiri di atas lahan seluas 620 m2, hunian milik Sally terdiri dari 3 lantai, mempresentasikan gaya desain rumah tropis modern.
Simak juga mengenai penghargaan Silver A’ Design Award untuk hunian rancangan Genius Loci di sini.
Beradaptasi dengan iklim tropis, rumah ini dikondisikan untuk lebih mengutilisasi ventilasi alami melalui keberadaan pocket holes dan tata letak ruangan. Menciptakan ventilasi silang untuk mengerahkan sirkulasi udara ke seluruh sudut rumah dan membuka akses untuk masuknya sinar matahari secara alami, sekaligus dinaungi oleh kanopi panjang.
“The house is interplayed with various floor levels not only to depict the importance of hierarchy, but also to create different experiences throughout the house”
Alex Bayusaputro, Creative Director of
Genius Loci, Indonesia
Bagian fasad menampilkan stone skin alami yang memberikan aksentuasi tersendiri pada bangunan hunian. Menjelajahi sudut-sudut rumah, interior hunian ini berpijak kuat pada landasan arsitektur yang dirancang. Menawarkan interaksi antar lantai yang tidak hanya menggambarkan pentingnya hierarki, tetapi juga menghadirkan berbagai pengalaman berbeda pada sekujur rumah. Sensasi corak kehidupan indoor dan outdoor melebur dengan mulus.
Terdapat dua aspek interaksi yang ingin dicapai oleh hunian ini. Yang pertama adalah aspek sosial; memastikan bahwa ruang-ruang mengalir secara mulus dari zona publik ke zona privat, dan sebaliknya. Aspek kedua adalah membaurkan flora dan lanskap yang berada di luar rumah ke dalam ranah interior.
Lantai dasar yang selevel dengan jalanan difungsikan untuk garasi, service area untuk asisten rumah tangga, dan sebuah ruangan untuk menampung koleksi sepatu milik Sally. Area utama hunian ditempatkan satu lantai di atasnya, dengan pertimbangan untuk memperoleh ekstra privasi sekaligus sebagai langkah antisipatif terhadap risiko bencana banjir.
Selain privasi dan kondisi iklim tropis, tantangan lainnya yang dihadapi dan diatasi Alex selaku desainer adalah memastikan setiap ruangan dapat memberikan pengalaman spektakuler. Untuk hal ini, desain berfokus pada kolam renang internal dan taman (dirancang oleh Amalya Hasibuan,Eshcol Floral Greens) yang keduanya berada di lantai 1, berhadapan dengan living room yang menyatu dengan dapur bersih dan dibungkus dengan dinding kaca transparan.
Living room sendiri memiliki ketinggian langit-langit meliputi dua lantai, membuatnya terlihat lebih meruang dan lapang, serta lebih terang benderang di siang hari. Sementara powder room yang berada di samping dapur menyuplai aliran udara dan cahaya matahari ketika jendela dibuka. Beranjak naik ke lantai 2, terdapat area privat yang meliputi sejumlah kamar tidur, terdiri dari 1 master bedroom, 2 kamar tidur untuk anak, dan 1 guest room.
Berbagai brand interior dan furnitur menghiasi kediaman Sally, yaitu Minotti, Toto dan Villeroy & Boch (ketiganya untuk kamar mandi), Omexco dan Monarque dari Goodrich (wallpaper), koleksi Hawaii dan Mineral dari Serba Antik (fabric), Abcon (vitrase), dan Onna (UV blind). Untuk lampu, disuplai oleh Assati Lighting. Sementara untuk dapur, kebutuhan interior terpenuhi melalui kustomisasi.
Dengan segala daya tarik dan keunggulan desain yang tersaji, tidaklah mengherankan apabila residensial ini diganjar dengan penghargaan prestisius Silver A’ Design Award untuk kategori Interior Space and Exhibition Design.