presented by

MANISNYA PENDARATAN BUTTER BABY DI BLOK M

SHARE THIS
986

Published by Sugar & Cream, Monday 18 August 2025

Images courtesy of Butter Baby

Dunia Dessert dengan Karakter

Kadang, yang manis datang dari tempat yang tidak kita sangka—bahkan dari luar angkasa.

Butter Baby, alien berpipi chubby dari planet bercahaya bernama Butterlandia, “mendarat darurat” di Jakarta dengan satu tujuan: berbagi semesta dessert kosmik yang ia cintai. Dari donat crispy yang renyah di luar tapi lembut di dalam, sampai donat disco yang berkilau seperti bintang, semua dibuat dengan hati.

Di Blok M, Jakarta Selatan, flagship store pertamanya bukan sekadar tempat beli dessert. Rasanya seperti melangkah masuk ke dunia lain—tempat rasa, cerita, dan imajinasi bercampur jadi satu.


Presented by Magran Living

Di baliknya ada dua kakak beradik, Nick dan Henry Burch, yang menciptakan Butter Baby sebagai dunia dessert berbasis karakter. Pusatnya adalah si alien animasi berhati lembut yang bermimpi pulang dengan memanggang.

Mungkin itu yang membuat setiap gigitannya terasa hangat—karena lebih dari sekadar makanan, ini cerita tentang pulang, tentang rasa yang bikin kita ingin kembali lagi.

Rangkaian dessert perdana dari Butter Baby datang membawa sesuatu yang belum pernah dirasakan Jakarta sebelumnya—perpaduan imajinatif antara cita rasa lokal dan inspirasi global. Bayangkan donat airy dan crispy yang tidak cuma cantik, tapi… melayang di atas display krom, berkat teknologi magnetik khusus. Sungguh cara paling seru untuk memamerkan semangat playful ala Butter Baby.

Di balik dapurnya ada Chef kelahiran Jakarta, Dedy Sutan Supriady—salah satu talenta pastry paling inovatif di Asia Tenggara—yang kini berperan sebagai “Butter Chef”. Ia meracik menu berisi 12 varian donat unik, cookies yang keluar hangat dari oven, signature Butter Toast, es krim soft serve selembut awan, dan minuman penuh semangat untuk melengkapi semuanya.

Semua dibuat segar setiap hari dengan bahan-bahan premium bersertifikasi halal, termasuk mentega asal New Zealand yang dikenal sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Hasilnya? Dessert yang bukan cuma manis di lidah, tapi juga manis di hati.

Mulai dari Banana Crunch—donat crispy isi krim keju dan pisang yang langsung lumer di gigitan pertama—hingga Opor Ayam Crunch, donat savory berisi ayam kelapa khas Indonesia yang diciptakan khusus untuk memanjakan selera lokal. Seri donat crispy ini—yang pertama di Indonesia—punya lima varian utama, termasuk Vanilla Cheese Crunch dengan lelehan keju creamy yang melimpah, dan Matcha Crunch dengan sentuhan rasa yang berani dan sedikit tak terduga.

Di sisi lain etalase, Disco Donut tampil penuh warna yang fun, meledak manis di setiap gigitan. Mallow Yuzu Baby hadir lembut dan citrusy—donat marshmallow berbentuk karakter Butter Baby lengkap dengan jambul khasnya. Ada juga Chocolate Nebula, donat cokelat berlapis keras di atas dasar cokelat ganda, diisi ganache selembut mimpi. Tak ketinggalan, Ube—donat manis bernuansa nutty, dibalut remah ungu cerah dengan swirl krim ube mengilap di atasnya.

“Saya masih ingat kue dan jajanan tradisional yang dijual pedagang kaki lima saat kecil. Indonesia memang punya kecintaan mendalam terhadap dessert,” kata Chef Dedy.

Bagi Chef Dedy, meracik menu perdana Butter Baby adalah perjalanan memadukan nostalgia dengan ide baru. “Saya pertama kali menemukan donat goreng di Taiwan, dan langsung ingin membawanya pulang dengan cita rasa khas kita,” ujarnya.

Salah satu yang jadi favorit adalah Butter Toast—roti lembut segar yang dicelup mentega leleh dan madu, digulingkan ke gula halus, lalu dipanggang hingga keemasan. Disajikan dengan butter beraroma Honeycomb atau OG Butter klasik, dessert ini siap bikin jatuh cinta di gigitan pertama.

Untuk melengkapi gigitan manis, Butter Baby punya deretan minuman kreatif: Lychee Galaxy Butter Boba yang segar, Crackling Pistachio dengan tekstur seru, dan Peanut Butter Latte—versi creamy dan nutty dari kopi klasik. Ada juga teh beraroma, matcha, dan kopi lembut yang diracik khusus untuk jadi pasangan sempurna dessert.

Flagship Blok M—toko pertama Butter Baby di bumi—dirancang oleh Harry Nuriev (Crosby Studios), desainer di balik proyek Nike dan Valentino. Dengan gaya khas Transformism, ruangnya memadukan pencahayaan lembut, lekuk dinamis, sentuhan krom, dan nuansa sinematik yang bikin betah. “Saya ingin menciptakan ruang yang membawa kamu ke realitas lain—tempat damai, bahagia, dan mungkin makan donat yang melayang,” ujarnya.

Sejak hari pertama, pengunjung juga bisa membawa pulang bagian dari dunia Butter Baby lewat koleksi merchandise perdana—mulai dari limited edition hingga staples yang siap dikoleksi.

Setelah Blok M, Butter Baby akan mendarat di Central Park Mall, lalu di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta dengan patung Butter Baby setinggi 8,5 meter dan tembok donat melayang untuk menyambut traveler. Dari sini, Butter Baby siap menjelajah Asia Tenggara dan seterusnya.

Butter Baby lahir dari cerita, tumbuh dari obsesi, dan dirancang untuk memberi dampak emosional.

Seperti kata para pendirinya, Henry dan Nick Burch:

“Kami tidak sekadar ingin meluncurkan brand dessert. Kami ingin menciptakan semesta yang bisa benar-benar dimasuki orang.” Mereka menambahkan, “Energi Jakarta itu nggak ada duanya—kota ini merayakan kreativitas, rasa berani, dan pengalaman baru. Meluncurkan Butter Baby di sini terasa sangat pas dengan semangat kami. Lebih dari itu, Jakarta adalah rumah budaya bagi kami. Kami menghabiskan banyak masa remaja di Indonesia—pengalaman yang sangat membentuk siapa kami hari ini.”

Coulisse | INK