presented by

DAY 01 – JAKARTA FASHION WEEK 2025

SHARE THIS
649

Published by Sugar & Cream, Wednesday 06 November 2024

Images courtesy of Jakarta Fashion Week

“Future Fusion: Tradition Meets Innovation” : Fashionlink, Mazda, Intercontinental Jakarta, dan Lux.

Perayaan pekan mode terbesar di Indonesia bernama Jakarta Fashion Week 2025 (JFW) resmi dilansir pada tanggal 21 Oktober 2024 bertempat di City Hall, Pondok Indah Mall (PIM) 3 Jakarta. Mengusung tema “Future Fusion: Tradition Meets Innovation”, JFW 2025 menyatukan para desainer lintas generasi dari berbagai pelaku industri kreatif. Dalam perayaan hari pertama tersebut, acara diselimuti oleh ragam inovasi yang mencerminkan kemungkinan atau prediksi tren 2025.

Hari pertama dibuka oleh opening parade bertajuk “Kain Nusantara” yang menampilkan JFW 2025 Designers, JFW 2025 Fresh Faces, dan Abang None Jakarta 2024. Kemudian dilanjutkan oleh fashion show dari Fashionlink, Mazda, Intercontinental Jakarta, hingga sabun Lux yang kolaborasi dengan desainer-desainer berbakat dalam menciptakan koleksi busana yang dipamerkan di panggung JFW 2025.


Presented by Som Santoso

Fashionlink bersama Sabamodest, Glashka, dan Soloputri menghadirkan koleksi busana bertema “Her Heart, Her World”. Sabamodest menghadirkan 16 looks termasuk dress, outerwear, dan shirt dari material katun dan polyester  berpotongan loose dalam warna earthy. Untuk koleksi Glashka bertajuk “Batas Rasa”, menghadirkan 14 tampilan busana modest dengan sentuhan karya tangan dari para pengrajin lokal yang pemakaian bahan alami dan praktik zero waste. Sedangkan koleksi Soloputri berjudul “Dwipantara” menampilkan 16 desain batik dengan pewarna alami yang terinspirasi oleh alam dan warisan budaya Indonesia.

Show kedua dari Mazda menampilkan koleksi berjudul “Crafted in Style” berkolaborasi dengan Jan Sober, Rani Hatta, ASHA, dan MORAL. Jan Sober merilis koleksi terbarunya berupa busana wanita dan pria  yang memiliki potongan loose, material ringan, serta desain yang mewah. Rani Hatta menghadirkan koleksi “Yohaku: The Beauty of Empty Space” yang terinspirasi dari bahasa Jepang “Yohaku” yang berarti memaksimalkan ruang kosong. Jenama ASHA by Oscar Lawalata didominasi warna hitam dengan konsep “gray matters” dan sentuhan pop of color untuk menciptakan dinamika visual.

Intercontinental Jakarta berkolaborasi bersama Chossy Latu, Eri by Eridani, dan Andreas Odang menampilkan koleksi busana pada show ketiga. Chossy Latu mempersembahkan koleksi Batik Motif Kembang dalam desain dan styling kekinian yang sophisticated dan elegan. Eri by Eridani merilis mini koleksi deluxe berjudul “Moonchild” yang berisi 12 set busana dengan material premium dan detail yang mewah. Andrean Odang membawakan 12 rancangan gaun berbahan ringan nan mewah dalam potongan dinamis yang minimalis dan elegan.

Lux mempersembahkan koleksi busana bertema “Towards 100 Years of Lux Shaping Beauty and Confidence” berkolaborasi dengan desainer Wiki Wu, Christie Basil, dan Pamela Usanto yang diperagakan oleh sederet ikon atau bintang Lux. Koleksi Wiki Wu berjudul “Demure Delulu” menampilkan 16 busana wanita bernuansa floral terinspirasi dari fragrance Lux dengan kombinasi palet gold-purple. Christie Basil memperkenalkan koleksi “Burn in Elegance” yang terinspirasi dari filosofi lilin sebagai penerang menggunakan teknik macramé yang disandingkan dengan kilauan tali Swarovski. Sedangkan koleksi Pamela Usanto terbaru terinspirasi dari lukisan-lukisan bergaya Victoria dan bros antik yang mengangkat kemewahan dan keindahan perhiasan dari masa lalu. (FE)

Coulisse | INKZipblind & VF