Text by Janto Wihardja, images courtesy of each respective brand.
“The history of architecture is the history of struggle for light”. Sebuah kutipan mengenai pendaran cahaya dari arsitek legendaris dunia Le Corbusier. Dunia pencahayaan memiliki hubungan erat dengan pergeseran paradigma arsitektur dan teknologi. Ketika para desainer berjuang keras untuk melakukan pembaruan dalam dunia arsitektur, peran teknlogi telah melambungkan peran pencahayaan melalui perubahan yang signifikan. Menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk inspirasi karismatik.
Berikut PART II dari 8 Game Changers in Lighting :
Amisol Gold by Luceplan
Amisol memperlihatkan dampak visual yang menggugah dengan menyatukan seni dan desain serta memiliki karakter dekoratif yang memikat dengan menyembunyikan kompleksitas teknologi mengejutkan. Amisol mengandalkan bentuk lingkaran sebagai pemantulan cahaya yang dapat diatur dalam sudut manapun. Kreasi Daniel Rybakken dengan Amisol memperlihatkan spirit yang sempurna dari label Luceplan yang menonjolkan inovasi dalam teknologi diiringi dengan peningkatan kesempurnaan estetikanya.
Perpaduan antara seni dan teknologi, lampu gantung seri 87 terbuat dari matrik kaca panas diregangkan dan dilipat berulang kali ke tubuhnya saat mendingin. Udara terjebak di antara lipatan dan peregangan sepanjang lingkaran, menciptakan ruang mikrofilamen yang ideal sebagai media optik pearlescent. Sumber cahaya lampu LED diperkenalkan di salah satu ujung lampu menyebar dengan lembut melalui mikrofilamen yang terbentuk secara alami dibadan lampu.
Flash & Infinito by Davide Groppi
Lampu Flash terbuat dari stainless steel strip dengan lebar 9 mm ini bisa direnggangkan hingga 12 m panjangnya. Memberikan cahaya langsung yang ‘mengalir’ langsung dari sumbernya – solusi ideal untuk penerangan secara langsung di ruangan dengan langit-langit tinggi. Dinamakan Flash karena merujuk kepada tokoh pahlawan super di buku komik yang mampu berlari 7 kali lipat kecepatan cahaya. Mirip seperti Flash, Proyek Infinito merupakan bagian dari sebuah sistem yang ‘memecah’ lampu dan sumber cahaya, mengubahnya jadi sebuah konsep: cahaya saja. Proyek ini merupakan bentuk penghormatan kepada seni Lucio Fontana dan konsep ruangnya. Potongan tipis logam ‘memotong’ ruang untuk menciptakan penerangan langsung dan tidak langsung. Infinito dapat diintegrasikan dalam sebuah ruangan, namun di saat yang sama dapat menjadi bagian dari ruangan tersebut.
Sebuah lampu gantung dimana pendaran cahaya menyebar melalui garis-garis yang dibentuk. Terbuat dari bahan methacrylate (tembus pandang), Anda tidak melihat sebuah bola lampu melainkan pendaran cahaya melalui garis-garis halus yang dirancang secara estetik.