Bulan April bisa jadi milik kota Milan dengan gegap gempita Milan Design Week dan sekaligus sebagai ajang berlangsungnya pergelaran desain bergengsi dunia Salone del Mobile. Upaya menampilkan segala kreativitas yang diluar batas imaginasi, desain yang out of the box hingga out of ordinary dari pameran demi pameran menampilkan its best, to be the best atau to be the most unique dan bahkan bisa jadi the most memorable exhibition yang bisa Anda ingat sepanjang masa.
Berada di kota Milan sambil menyaksikan dan menghadiri sedikit pilihan pameran (banyaknya pameran) adalah sebuah keistimewan tiada duanya karena alasan diatas.
Berdasarkan pengamatan sebagai penulis dan penikmat desain, seni dan furnitur, berikut 10 pameran yang terkurasi dengan baik, ditampilkan dengan gagasan inovasi yang mampu meninggal rekaman yang mendalam bagi pengamat :
TOKUJIN YOSHIOKA x LG:F_Senses of the Future”
Instalasi Tokujin x LG berhasil memenangkan hadiah tertinggi dari Milano Design Award 2017.Pameran ini diadakan bekerjasama dengan LG untuk merayakan ulang tahun ke 70 LG.
Dalam instalasi ini Tokujin memperlihatkan keluwesan LG OLED melalui 17 kursi transparan yang telah diaplikasikan dengan LG OLED. Dengan LG OLED kursi ini mampu memancarakan sinar berwarna secara statis maupun bergerak. Warna dan gerak sinar tersebut menggambarkan meditasi dalam kehidupan yang serba cepat ini. Instalasi lainnya berupa layar masif berukuran 16 m x 5 m terdiri dari 30,000 modul OLED. Layar tersebut menampilkan warna atau pendaran cahaya yang menstimulasi cahaya, kehangatan dan kenyaman di siang hari. Tokujin Yoshioka sangat terkenal dengan desain puitisnya berdasarkan teknik eksperimental yang inovatif dan juga kemampuannya untuk mencerminkan keindahan alam dan kompleksitas indra manusia di media desain, seni dan arsitektur.
Video pameran bisa disimak di sini.
Stone Age Folk : Jaime Hayon X Caesarstone
Spektakuler dan magis ditampilkan oleh desainer ternama Jaime Hayon dengan produk terbaru Caesarstone melalui instalasi berjudul Stone Age Folk. Bertempat di Palazzo Serbelloni, para undangan dikejutkan bukan hanya melalui segelintir produk terbaru Jaime Hayon untuk Caesarstone namun juga berdirinya sebuah struktur dinding berlubang yang didekorasi menyerupai mosaik : lempengan Caesarstone dalam beberapa skema warna yang dipadukan dengan keelokan mosaik kaca patri. Ditengah ruangan terdapat 2 buah carousel. Carousel yang berbeda desain tersebut beralaskan mosaik lempengan Caesarstone.
Gagasan instalasi ini memperlihatkan kemampuan yang mengejutkan dan spektakuler dari lempengan solid surface Caesarstone. Jaime Hayon memperlihatkan keluwesan desain, gagasan dan rancangannya dengan solid surface berubah menjadi motif yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Our imagination is really our limit.
Video pameran bisa disimak di sini.
Invisible Outlines by Nendo (Oki Sato)
Nendo dan Invisible Outlines mungkin paling banyak dibicarakan oleh para media karena bersinggungan dengan fashion designer Jil Sander. Namun demikian, pameran dan instalasinya yang masif, unik, provokatif patut mendapat pujian tinggi. Dari menampilkan inspiratif motif untuk Jil Sander, vas ubur-ubur yang hidup, instalasi lansekap gugusan lempengan gunung hingga kabinet yang bergerak dipresentasikan terpisah dalam tujuh ruang berbeda. Dalam menggarap intaslasinya Nendo sangat detail dan cerdas. Misalnya diawal memasuki ruangan, pengunjung dihibur dengan permainan pantulan cahaya ke logo huruf “Invisible Outlines by Nendo”. Cahaya tersebut membuat huruf tersebut seolah bergerak atau bahkan seperti sebuah proyeksi digital video. Dari fashion to desain hingga instalasi dan seni digital video menampilkan kekuatan individu yang sayang untuk tidak disimak dengan cermat. Setiap instalasi yang ditampilkan dilengkapi dengan narasi yang jelas mengenai latar belakang filosofi dan konsep. Ruang pameran yang sangat luas di butik Jil Sander menampilkan pameran akbar berkelas internasional dari seorang desainer Nendo.
Video pameran bisa disimak di sini.
Fare Luce by Foscarini
Produsen lampu ternama Foscarini turut meramaikan Milan Design Week 2017 dengan menampilkan instalasi pengalaman emosi melalui kekuatan dan fleksibilitas pendaran cahaya bagian dari pengalaman yang mengesankan. Instalasi dipercayakan pada arsitek Giovanni Maria Filindeu. Giovanni merancang 6 ruangan dengan pengalaman dan perjalanan emosi berbeda melalui instalasi pendaran cahaya yang unik. Ada strip lighting dengan warna pelangi dari lantai menuju dinding dan berakhir dilangit dengan warna putih. Sebuah ruang menampilkan pendaran cahaya melalui celah, atau bahkan langit-langit berubah menjadi sebuah gugusan awan yang terang atau sebuah ruang hanya diterangi oleh sebuah strip lighting. Untuk menguatkan kesan mendalam, alunan musik yang harmonis dan proporsi dengan situasi ruangan dirancang khusus. Setiap ruang menawarkan daya tarik, energi dan kekuatan yang berbeda menyesuaikan pengalaman yang ingin disampaikan.
Menempati sebuah apartemen di area padat desain, Via Solferino, pengunjung harus bersabar antri untuk menikmati sajian instalasi Dimorestudio. Penulis mencatat waktu antrian sekitar 30 menit namun puas terbayarkan. Didirikan oleh Emiliano Salci dan Britt Moran, seni instalasi yang disajikan oleh Dimorestudio sanggup mengisolasi fantasi Anda dalam dunia yang berbeda.
Setiap ruang menampilkan aktraksi yang menggugah visual maupun perasaan. Pengunjung dibawa ke era masa lalu dengan nuansa Art Deco hingga era serba modern. Ada meja, kursi, lampu hingga ruang kerja yang lengkap ditata seolah ada penghuni didalamnya. Nilai tambah dari pameran Dimorestudio sekaligus membuat pameran ini sangat berbeda adalah pemainan cahaya alami dan buatan, alunan musik yang dirancang untuk menguatkan emosi pada visual, produk desain yang unik dan ada seni video diawal memasuki ruangan pameran. Musik dari video seni tersebut dipakai sekaligus sebagai latar belakang musik keseluruh ruangan.