Houses of Style and Inspiration

Magnificent Sight

10.24K

Text by Anggita D.S, Images courtesy of Mario Wibowo.


Monday 04 December 2017

Sulit untuk tidak terkesima saat melihat tampilan rumah yang satu ini. Berdiri dengan megahnya di area Sanur, Bali, rumah yang ditujukan menjadi tempat peristirahatan sebuah keluarga besar ini segera mencuri perhatian karena bentuk dan fondasinya yang unik. Adalah d-associates architect, sebuah firma arsitektur berbasis di Jakarta, yang bertindak sebagai ‘otak’ di balik pembangunannya.

Bicara dengan Sugar & Cream mengenai proyek ini secara keseluruhan, Gregorius Supie Yolodi sebagai Principal in Charge dan Maria Rosantina sebagai Partner in Charge, menyatakan bahwa lokasi merupakan salah satu faktor yang menjadikannya menarik dan berbeda dari biasanya.

Menjelaskan lebih lanjut mengenai konsep arsitektur rumah seluas 897 meter persegi di atas tanah seluas 1227 meter persegi ini, Gregorius mengatakan bahwa konsep besar yang menjiwai desain rumah ini adalah menginterpretasikan kembali jiwa arsitektur asli Bali ke dalam arsitektur masa kini.
d-associates architect mengadaptasi konfigurasi spasial dari hunian tradisional Bali yang menekankan pemecahan massa agar ruang luar dan dalam bangunan tersamarkan.

Format peletakan bangunannya sendiri disesuaikan dengan konteks situsnya, dengan merespon bentuk situs yang memanjang. Penyesuaian tersebut menghasilkan bentuk bangunan yang memanjang dengan orientasi bangunan menghadap barat dan timur, sehingga memaksimalkan pemandangan terhadap bukaan bangunan yang berada di sisi utara dan selatan, khususnya sisi utara di mana terdapat lapangan golf sebagai focal point utama.

Bangunan utama dibagi menjadi dua bagian volume ruang: bagian atas dibuat bagaikan boks kayu yang melayang menaungi lantai bawahnya, yang justru mempunyai elemen berlawanan yaitu volume transparan dan ringan sebagai ruang keluarga. Strategi ini menghasilkan massa bangunan yang lebih ramah terhadap skala manusia sekaligus menciptakan sense of home.

Salah satu daya tarik dari bangunan ini berupa teras dengan double height sebagai konektor lantai atas antar massa bangunan yang dipecah. Bagian foyer depan merupakan penerjemahan dari elemen “aling-aling” dari hunian tradisional Bali, yaitu merupakan elemen transisi dari luar rumah ke dalam, sehingga tercipta suatu prosesi yang juga menandakan awal mula dari sebuah ruang privat dalam rumah tinggal.

Pada rumah ini, d-associates  menerjemahkan elemen tradisional ini menjadi sebuah foyer kecil yang tertutup dengan susunan kayu ulin daur ulang (sebelumnya kayu tersebut merupakan kayu rel kereta api). Penggunaan material dibuat selaras antara indoor dan outdoor. Untuk penutup carport menggunakan batu kali sebagai finishing tembok, kayu sebagai penutup kolom, dan beton exposed sebagai material utama lantai platform bawah.

Bagian atas menggunakan finishing kayu ulin berwarna gelap dan kayu plywood memberikan kesan hangat, sedangkan untuk bagian bawah, efek ringan yang ditimbulkan kaca menciptakan platform tanpa batas yang membaurkan ruang dalam dengan taman dan kolam renang, dengan ekspresi kolom-kolom pilotis. Konfigurasi ini juga sebagai penerjemahan modern terhadap tipologi rumah panggung, salah satu bentuk umum hunian asli di Asia Tenggara.

Proses pengerjaan bangunan ini memakan waktu kurang lebih 2 tahun, dengan proses desain yang memakan waktu kurang lebih 6 bulan dan proses eksekusi yang berlangsung selama kurang lebih 18 bulan. Bekerja sama dengan interior consultant Sammy Hendramianto dan structure engineer Krisna Triadi serta Paul Tendean sebagai kontraktor, d-associates architect berhasil mewujudkan sebuah rumah peristirahatan yang unik namun tetap nyaman.

Architects: d-associates architect
Principal in Charge: Gregorius Supie Yolodi
Partner in Charge: Maria Rosantina
Senior Project Architect: C. Kunti Dewanggani
Interior Consultant: Sammy Hendramianto for Hadiprana
Structure Engineer: Krisna Triadi
MEP Consultant: Rusman Riadi
Lighting Design: d-associates architect
Contractor:  Paul Tendean (PT CKBP)
Photography: Mario Wibowo